Senin, 19 Mei 2014

perang laut tujuh tahun

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum.wr.wb Salam Sejahtera Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan berkat kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tugas makalah yang kami buat ini merupakan tugas dari mata kuliah Sejarah Amerika yang berjudul “Perang Tujuh Tahun”. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan tulisan ini akibat terbatasnya kemampuan penulis.Oleh karena itu,dalam kesempatan ini penulis sangat mengharapkan adanya kritik ataupun saran guna penyempurnaan tugas-tugas selanjutnya. Dan dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum.Wr.Wb Indralaya, 5 Februari 20154 Penulis DAFTAR ISI Kata pengantar 1 Daftar isi 2 Bab I Pendahuluan 3 1.1 Latar belakang 3 1.2 Rumusan masalah 3 1.3 Tujuan 3 Bab II Pembahasan 4 2.1 Penyebab terjadinya perang 7 tahun ( 1756-1763) 4 2.2 Berlangsungnya perang 7 tahun 4 2.3 Perkembangan perang 5 2.4 Akhir perang 7 tahun 7 Bab III 3 10 3.1 Kesimpulan 10 Daftar pustaka 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar belakang terjadinya perang tujuh tahun di Amerika antara Britania Raya dan Prancis (1756-1763). memperebutkn Quebec yang dimenangkan oleh Britania. Pada tahun 1765 M. Inggris menerapkan berbagai undang-undang yang sangat memberatkan koloni-koloni seperti Stamp Act (bea materai), Townshend Act (pajak impor) dan Tea act (pajak teh). Para koloni menentang semboyan mereka adalah “no taxation without representation” (tak ada pajak tanpa perwakilan) para koloni menuntut agar mereka mempunyai pewakilan di parlemen Inggris. Strategi prancis, sama seperti perang-perangnya yang lain di abad ke 18, ia membiarkan koloninya membela diri sendiri, dengan cara mengirimkan sedikit tentara atau yang tidak berpengalaman kesana. Jalur laut yang didominasi Inggris membuat mereka tidak bisa mengirim banyak orang. Prancis juga memusatkan pertempuran mereka di Eropa, karena mereka berharap bisa menang lebih dekat ke rumah. Strategi Inggris, ia memutuskan untuk membuat pengatur strategi terhebat di masa itu, Frederick dan kerajaannya, Prusia. Mereka memberikan bantuan baik berupa biaya maupun tentara untuk membantu serangan-serangan Frederick. Inggris juga beraliasi dengan kekuatan kontinental yang tidak ada hubungannya dengan mereka, tapi nmemiliki keinginan yang menentang musuh-musuh Inggris, terutama Prancis. Inggris berlawanan dengan Prancis lebih memusatkan pertempuran di koloni-koloni, menggunakan kekuatan pertempuran laut. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa penyebab perang 7 tahun terjadi? 2. bagaimana berlangsungnya perang 7 tahun? 3. bagaimana perkembangan pertahun dari 1756-1763? 4. bagaimana akhir dari perang 7 tahun? 1.3 TUJUAN 1. Menjelaskan sebab perang 7 tahun terjadi 2. memaparkan berlangsungnya perang 7 tahun 3. menjelaskan perkembangan pertahun 1756-1763 4. menjelaskan akhir dari perang dunia 7 tahun BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penyebab terjadinya perang 7 tahun (1756-1763) Jajahan Inggris di Amerika-Utara terletak disepanjang pantai timur. Dibelakang jajahan Inggris ini (ditanah pedalaman) terletak jajahan Prancis yang menjajah dari pantai selatan sepanjang sungai Mississsippi (Louisiana) sampai Canada. Sebab Umum: Inggris meluaskan tanah jajahan kearah barat hingga melanggar batas jajahan (Louisiana) Sebab Khusus: Prancis menyerahkan sumua jajahannya di India kepada Inggris. (soebardjo,1957.sari sejarah.jakarta) 2.2 Berlangsungnya Perang 7 tahun Memasuki 1754 suatu pemberontakkan bersenjata antara beberapa anggota laskar milisi Virginia di bawah pimpinan George Washington yang masih berusia 22 tahun dan sepasukan tentara Prancis menobarkan perang Prancis dan Indian, kesempatan ini dimanfaatkan Inggris untuk membantu India. Perang inilah yang akan menentukan apakah Inggris atau Prancis yang akan unggul di Amerika Utara. Posisi daerah jajahan Inggris di Amerika Utara kurang menguntungkan karena daerah jajahan Inggris yang berada di sepanjang pantai timur Samudra Atlantik terjepit oleh daerah jajahan Prancis dan spanyol. Inggris jika menginginkan perluasan koloni ke arah utara, maka terhadang oleh koloni Prancis yang menguasai Kanada. Demikian juga jika Inggris menginginkan perluasan koloni ke arah selatan, maka terhadang oleh spanyol yang menguasai daerah koloni di Florida dan New Meksiko. Sementara itu, jika Inggris menginginkan perluasan koloni ke arah barat, maka terhadang oleh Prancis yang telah menguasai daerah Louisiana, lembah Ohio, dan daerah Quebec. Setelah ditimbang-timbang untung ruginya, Inggris menentukan pilihannya dengan meluaskan koloninya ke arah barat dengan menyeberangi pegunungan Rocky dan harus menghadapi Prancis. Pertimbangan lainnya bagi Inggris untuk memperluaskan koloni ke arab barat yaitu di daerah sebelah barat tersedia hamparan tanah yang luas memiliki kekayaan alam berupa tambang, sumber mineral dan berbagai hasil hutan yang melimpah. Sedangkan tantangan yang harus dihadapinya selain menerobos pegunungan Rocky dan hutan belantara yang bermedan sulit, Inggris juga harus menghadapi Prancis, maka terjadilah perang memperebutkan daerah jajahan dengan Prancis yang tidak dapat dihindarkan. Perang tersebut di dalam lembaran sejarah dikenal sebagai perang 7 tahun (1756-1763) (Krisnadi,IG.2012.sejarah amerika serikat.Yogyakarta:ombak(anggota IKAPI) 2.3 Perkembangan pertahun Disini, akan dijelaskan perkembangan selama tujuh tahun itu, bagaimana serangan masing-masing pihak, serta kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tak langsung memengaruhi perang. 1756 Prancis mulai mengepung Minorca, yang merupakan kepunyaan Inggris sejak 1713. Pulau itu berhasil dikuasai tanggal 28 Juni. Tanggal 29 Agustus, Pak Frederick melewati perbatasan Sachsen untuk mengantisipasi serangan Austro-Prancis ke Silesia. Orang Sachsen dan Austria yang tidak siap langsung jadi kacau balau. Di Pertempuran Lobositz, Prusia berhasil mencegah pasukan Sachsen yang dikepung dibantu oleh Austria. Ujungnya, Prusia mengambil daerah itu dan berlanjut ke pendudukan Sachsen dan menyerahnya pasukan negara kecil itu di pertempuran Pirna. Penyerangan Prusia ke Sachsen membuat semuanya marah dan beberapa bergabung ke aliansi melawan Prusia. Inggris kaget dengan serangan tiba-tiba partnernya ini, dan mencoba membantu dengan cara membujuk Belanda untuk ikut mendukung Prusia, tapi ditolak karena Belanda ingin tetap netral. 1757 Di pertempuran Praha, Pak Frederick dan pasukannya berhasil memaksa pasukan Austria untuk mundur, dan pasukan Prusia mengepung kota tersebut. Tetapi, mereka harus menyelesaikan pengepungan mereka setelah serangan balasan yang lebih besar dari Austria. Pak Frederick pertama kali kalah di pertempuran Kolín. Beberapa kekalahan berikutnya menyusul. Pak Frederick berhasil bertahan, dan akhirnya dia berhasil di Rossbach dan Leuthen. Setelah itu, semuanya berjalan sesuai keinginan. Pak Frederick berhasil mengambil hampir seluruh Pomerania, sementara Inggris seringkali kalah di Amerika. Pak Frederick memperhitungkan tak ada gangguan dari Rusia sampai 1758. 1758 Prusia mulai menyerang Moravia, dan mengepung Olomouc. Setelah pertempuran Domstadtl, pak Frederick menghentikan pengepungan dan menarik pasukan dari Moravia, menandai usaha terakhirnya untuk melakukan serangan besar ke daerah Austria. Prusia timur telah dikuasai Rusia, dan tetap dikuasai sampai 1762. Di bulan April, Inggris berjanji membayar subsidi tahunan sebesar 670.000 Poundsterling (£) ditambah 9.000 orang untuk membantu Hannover mengusir orang-orang Prancis. Marshal von Daun dari Austria berhasil mengejutkan pasukan utama Prusia di Hochkirch. Pak Frederick kehilangan beberapa artilerinya tapi berhasil kabur, dibantu oleh daerah berhutan. Usaha Austria mengambil Dresden gagal, sehingga Prusia tetap menguasai Sachsen. 1759-60 Ada beberapa kekalahan lagi bagi Prusia. Di Kay, Rusia berhasil mengalahkan Prusia, meski mungkin itu juga karena sikap tidak bijaksana Prusia untuk menyerang pasukan Rusia yang lebih besar. Di Minden, Hanover seperti biasa berhasil mengalahkan Prancis. Di Maxen, Austria memaksa Prusia menyerah dan nyaris menghancurkan seluruh pasukannya (dari sekitar 14.000 orang Prusia, yang tersisa tinggal beberapa ratus). Pak Frederick kehilangan separuh pasukannya di pertempuran Kunersdorf, yang dianggap oleh beberapa sejarawan sebagai kekalahan terburuk Pak Frederick selama karirnya sebagai Jenderal Prusia. Tahun 1760 lebih bencana lagi. Jenderal Fouqué dari Prusia kalah di Landeshut, Prancis berhasil mengambil Marburg, Swedia mengambil Pomerania Prusia, dan Hanover berhasil mengalahkan Prancis (seperti biasanya dibilang) di Warburg, mencegah Prancis mengirim bantuan ke Austria untuk menyerang Prusia di timur. Meski begitu, Ernst von Laudon (Austria) tetap berhasil mengambil Kłodzko (sekarang Glatz) di Silesia. 1761-62 Pak Frederick mulai lagi dengan 100.000 orang, mayoritas masih baru. Spanyol dan Portugal memasuki perang dan menempati posisi yang berbeda. Spanyol bersama Austria (suit suit~) dan Portugal bersama Prusia. Spanyol (dibantuin Prancis) berhasil mendapat Almeida. Di pertempuran Villinghausen, Brunswick berhasil mengalahkan Prancis. Rusia mengepung Kolberg dan Austria mengambil Schweidnitz. Bagi Prusia, kehilangan Kolberg sama dengan kehilangan pelabuhan laut terakhirnya di Laut Baltik. Inggris merasa Prusia akan kolaps sebentar lagi. Tanggal 5 Januari 1762, Ratu Elizaveta meninggal, dan digantikan oleh kerabat terdekatnya, Peter. Peter adalah seorang pangeran Jerman yang mengagumi Prusia dan Pak Frederick, jadi dia memerintahkan untuk menarik pasukan dari Prusia dan membantu menciptakan perdamaian Prusia-Swedia (kejadian ini dikenal sebagai “Keajaiban Wangsa Brandenburg”). Rusia berpindah sisi ke Prusia di Traktat St. Petersburg. Austria, ditinggal sendirian di timur, jadi lebih mudah kalah pada saat ini. Di pertempuran Freiberg, Pak Frederick berhasil mengusir pasukan Austria dari Silesia. 1763 Silesia kembali ke tangan Prusia (Silesia: Kakak! *nganggap gilbo kakaknya* Gilbo: Sil! Akhirnya kamu balik juga! Gimana rasanya di tempat si aristokrat itu? Sil: Bosen kak! Gilbo: Makanya, sama kakak aja~ Sil: Oke! Writer*darikejauhan*: GUBRAKS!) Prusia juga sempat menguasai beberapa bagian HRE. Subsidi ke Hanover dihentikan oleh perdana menteri Inggris yang baru, John Bute. Peter dikudeta istrinya sendiri, Catherine, yang membalik dukungan ke Austria dan menyerang Prusia kembali. Austria, yang sudah dilemahkan oleh krisis keuangan seperti yang lainnya, akhirnya membuat Traktat Hubertusburg untuk menyelesaikan urusannya dengan Prusia. (warofweeky.blogspot.com/2010/11/perang-prancis-dan-indian-1754-1763.html diakses 27 januari 2014 pukul 19:27 WIB) 2.4 Akhir Perang 7 tahun (1756-1763) Perang panjang ini diakhiri oleh empat traktat untuk mengakhiri beberapa bagian terpisah. Keempat traktat tersebut adalah traktat St. Petersburg, Hamburg, Paris, dan Hubertusburg. Traktat pertama adalah traktat St. Petersburg, ditandatangani tanggal 5 Mei 1762 di kota St. Petersburg, Rusia. Traktat ini, menurutku lebih tepat disebut “Traktat bantuan bertahan 7 bulan” karena hanya dapat bertahan selama tujuh bulan sebelum Tsar Peter III (yang bikin) meninggal. Di traktat ini, Rusia memutuskan untuk menarik pasukan dari Prusia Timur, membantu Prusia berkonsentrasi dalam menghadapi musuh-musuhnya yang lain seperti Austria dan Sachsen, dan membantu menciptakan perdamaian Prusia-Swedia. Traktat berikutnya adalah Traktat Hamburg, ditandatangani tanggal 22 Mei 1762 di kota Hamburg, Jerman, antara Prusia dan Swedia. Sebenarnya traktat ini adalah traktat perdamaian, yang mengakhiri Perang Pomerania sebagai bagian dari Perang Tujuh Tahun. Kalau ditanya, sebenarnya Pak Frederick ogah berdamai ama Swedia, cuman karena mediator perdamaian itu adalah Louisa Ulrika, Ratu Swedia yang juga saudarinya Frederick, akhirnya dia mau juga. Traktat ketiga adalah Traktat Paris, ditandatangani tanggal 10 Februari 1763 antara Inggris, Prancis, dan Spanyol. Sepanjang perang, Inggris, Prancis, dan Spanyol saling mengambili koloni lawannya. Di traktat ini, mayoritas daerah koloni dikembalikan ke pemiliknya, tapi Inggris mendapat banyak daerah dari Prancis. Inggris mendapat Kanada, Dominika, Grenada, St. Vincent dan Grenadine, juga Tobago dari Prancis, sementara St. Lucia, Martinique, Guadelope, stasiun dagang budak di Goreé, dan pusat dagang di India dikembalikan. Separuh Louisiana di bagian timur Mississippi diberikan Prancis ke Inggris, meski ada sebuah traktat rahasia yaitu Traktat Fontainebleau (1762) yang menyatakan Prancis memindahkan pengurusan Louisiana ke Spanyol. Prancis berjanji tak mengirim pasukan ke Benggala, Inggris setuju membubarkan benteng di Belize, tetapi memiliki tempat pemotongan kayu disana. Traktat keempat adalah Traktat Hubertusburg, ditandatangani tanggal 15 Februari 1763 di istana Hubertusburg, Jerman antara Prusia, Austria, dan Sachsen. Traktat ini memiliki dua bagian, sebagan untuk mengurus permasalahan Austria-Prusia dan sebagian yang lain untuk mengurus permasalahan Prusia-Sachsen. Di bagian Austria-Prusia, Maria dan penerusnya setuju untuk tidak mencoba mengklaim daerah yang dikasih ke Prusia pada Traktat Breslau dan Berlin. Prusia juga setuju untuk tidak menuntut ganti rugi atas semua kerugian dalam perang. Konflik dihentikan dan pasukan-pasukan ditarik dari berbagai tempat. Glatz dibalikin ke Prusia, dan Prusia mengabulkan permintaan penduduk setempat untuk menarik pasukan dari sana. Arsip-arsip Prusia yang disita Austria dikembalikan. Prusia memberi kebebasan beragama pada penduduk Silesia, dan mengakui hak serta kepemilikan mereka. Kedua negara juga berjanji untuk memajukan kerjasama dagang antar mereka. Pasal : Frederick, sebagai Raja-Pemilih Brandenburg setuju memilih Joseph (anaknya Maria) untuk menjadi HRE (27 maret 1764) dan mengakui klaim Habsburg atas Modena. Antara Prusia dan Sachsen, gencatan senjata, semua batas daerah dikembalikan seperti sebelum perang, menurut Traktat Dresden (1745). Prusia juga memperbolehkan pasukan Sachsen pergi ke Polandia melewati Silesia. (warofweeky.blogspot.com/2010/11/perang-prancis-dan-indian-1754-1763.html diakses 27 januari 2014 pukul 19:27 WIB) Kemenangan Inggris dalam perang tujuh tahun (1756-1763) menyebabkan Prancis menyerahkan sebagian besar daerah jajahannya ke Inggris seperti: Kanada, sebelah timur sungai Mississippi. Setelah pasca perang Tujuh tahun Inggris menukar koloninya di Kuba kepada Spanyol dan Inggris mendapatkan ganti dari spanyol tanah koloni Florida. Penukaran koloni tersebut disepakati oleh Inggris maupun Spanyol karena memudahkan kedua belah pihak untuk mengelola koloninya di Benua Amerika. Akibat kemenangan Inggris terhdap Prancis dalam perang perebutan koloni di Benua Amerika (1756-1763), wilayah jajahan Inggris semakin luas sehingga banyak timbul masalah- masalah baru seperti: persoalan menjaga daerah-daerah perbatasan, mengelola daerah jajahan, menghadapi pemberontakkan orang-orang Indian, misal pemberontakkan Ottawa pada 1763. semua masalah tersebut harus diatasi dan memerlukan biaya yang besar. Kemenangan Inggris terhadap Prancis dalam perang Tujuh tahun (1756-1763) menyebabkan utang Inggris menjadi besar jumlahnya yaitu 130.000.000 poundsterling dengan bunga setiap tahunnya sebesar 4.000.000 poundsterling Inggris berusaha menutupi utangnya dengan melaksanakan Undang-undang Perdagangan yang dibebankan kepada para kolonis di Amerika. (Krisnadi,IG.2012.sejarah amerika serikat.Yogyakarta:ombak(anggota IKAPI) BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA • soebardjo,1957.sari sejarah.jakarta • Krisnadi,IG.2012.sejarah amerika serikat.Yogyakarta:ombak(anggota IKAPI) • warofweeky.blogspot.com/2010/11/perang-prancis-dan-indian-1754-1763.html (diakses 27 januari 2014 pukul 19:27 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 19 Mei 2014

perang laut tujuh tahun

Diposting oleh Rensy Novianny di 19.07
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum.wr.wb Salam Sejahtera Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan berkat kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tugas makalah yang kami buat ini merupakan tugas dari mata kuliah Sejarah Amerika yang berjudul “Perang Tujuh Tahun”. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan tulisan ini akibat terbatasnya kemampuan penulis.Oleh karena itu,dalam kesempatan ini penulis sangat mengharapkan adanya kritik ataupun saran guna penyempurnaan tugas-tugas selanjutnya. Dan dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum.Wr.Wb Indralaya, 5 Februari 20154 Penulis DAFTAR ISI Kata pengantar 1 Daftar isi 2 Bab I Pendahuluan 3 1.1 Latar belakang 3 1.2 Rumusan masalah 3 1.3 Tujuan 3 Bab II Pembahasan 4 2.1 Penyebab terjadinya perang 7 tahun ( 1756-1763) 4 2.2 Berlangsungnya perang 7 tahun 4 2.3 Perkembangan perang 5 2.4 Akhir perang 7 tahun 7 Bab III 3 10 3.1 Kesimpulan 10 Daftar pustaka 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar belakang terjadinya perang tujuh tahun di Amerika antara Britania Raya dan Prancis (1756-1763). memperebutkn Quebec yang dimenangkan oleh Britania. Pada tahun 1765 M. Inggris menerapkan berbagai undang-undang yang sangat memberatkan koloni-koloni seperti Stamp Act (bea materai), Townshend Act (pajak impor) dan Tea act (pajak teh). Para koloni menentang semboyan mereka adalah “no taxation without representation” (tak ada pajak tanpa perwakilan) para koloni menuntut agar mereka mempunyai pewakilan di parlemen Inggris. Strategi prancis, sama seperti perang-perangnya yang lain di abad ke 18, ia membiarkan koloninya membela diri sendiri, dengan cara mengirimkan sedikit tentara atau yang tidak berpengalaman kesana. Jalur laut yang didominasi Inggris membuat mereka tidak bisa mengirim banyak orang. Prancis juga memusatkan pertempuran mereka di Eropa, karena mereka berharap bisa menang lebih dekat ke rumah. Strategi Inggris, ia memutuskan untuk membuat pengatur strategi terhebat di masa itu, Frederick dan kerajaannya, Prusia. Mereka memberikan bantuan baik berupa biaya maupun tentara untuk membantu serangan-serangan Frederick. Inggris juga beraliasi dengan kekuatan kontinental yang tidak ada hubungannya dengan mereka, tapi nmemiliki keinginan yang menentang musuh-musuh Inggris, terutama Prancis. Inggris berlawanan dengan Prancis lebih memusatkan pertempuran di koloni-koloni, menggunakan kekuatan pertempuran laut. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa penyebab perang 7 tahun terjadi? 2. bagaimana berlangsungnya perang 7 tahun? 3. bagaimana perkembangan pertahun dari 1756-1763? 4. bagaimana akhir dari perang 7 tahun? 1.3 TUJUAN 1. Menjelaskan sebab perang 7 tahun terjadi 2. memaparkan berlangsungnya perang 7 tahun 3. menjelaskan perkembangan pertahun 1756-1763 4. menjelaskan akhir dari perang dunia 7 tahun BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penyebab terjadinya perang 7 tahun (1756-1763) Jajahan Inggris di Amerika-Utara terletak disepanjang pantai timur. Dibelakang jajahan Inggris ini (ditanah pedalaman) terletak jajahan Prancis yang menjajah dari pantai selatan sepanjang sungai Mississsippi (Louisiana) sampai Canada. Sebab Umum: Inggris meluaskan tanah jajahan kearah barat hingga melanggar batas jajahan (Louisiana) Sebab Khusus: Prancis menyerahkan sumua jajahannya di India kepada Inggris. (soebardjo,1957.sari sejarah.jakarta) 2.2 Berlangsungnya Perang 7 tahun Memasuki 1754 suatu pemberontakkan bersenjata antara beberapa anggota laskar milisi Virginia di bawah pimpinan George Washington yang masih berusia 22 tahun dan sepasukan tentara Prancis menobarkan perang Prancis dan Indian, kesempatan ini dimanfaatkan Inggris untuk membantu India. Perang inilah yang akan menentukan apakah Inggris atau Prancis yang akan unggul di Amerika Utara. Posisi daerah jajahan Inggris di Amerika Utara kurang menguntungkan karena daerah jajahan Inggris yang berada di sepanjang pantai timur Samudra Atlantik terjepit oleh daerah jajahan Prancis dan spanyol. Inggris jika menginginkan perluasan koloni ke arah utara, maka terhadang oleh koloni Prancis yang menguasai Kanada. Demikian juga jika Inggris menginginkan perluasan koloni ke arah selatan, maka terhadang oleh spanyol yang menguasai daerah koloni di Florida dan New Meksiko. Sementara itu, jika Inggris menginginkan perluasan koloni ke arah barat, maka terhadang oleh Prancis yang telah menguasai daerah Louisiana, lembah Ohio, dan daerah Quebec. Setelah ditimbang-timbang untung ruginya, Inggris menentukan pilihannya dengan meluaskan koloninya ke arah barat dengan menyeberangi pegunungan Rocky dan harus menghadapi Prancis. Pertimbangan lainnya bagi Inggris untuk memperluaskan koloni ke arab barat yaitu di daerah sebelah barat tersedia hamparan tanah yang luas memiliki kekayaan alam berupa tambang, sumber mineral dan berbagai hasil hutan yang melimpah. Sedangkan tantangan yang harus dihadapinya selain menerobos pegunungan Rocky dan hutan belantara yang bermedan sulit, Inggris juga harus menghadapi Prancis, maka terjadilah perang memperebutkan daerah jajahan dengan Prancis yang tidak dapat dihindarkan. Perang tersebut di dalam lembaran sejarah dikenal sebagai perang 7 tahun (1756-1763) (Krisnadi,IG.2012.sejarah amerika serikat.Yogyakarta:ombak(anggota IKAPI) 2.3 Perkembangan pertahun Disini, akan dijelaskan perkembangan selama tujuh tahun itu, bagaimana serangan masing-masing pihak, serta kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tak langsung memengaruhi perang. 1756 Prancis mulai mengepung Minorca, yang merupakan kepunyaan Inggris sejak 1713. Pulau itu berhasil dikuasai tanggal 28 Juni. Tanggal 29 Agustus, Pak Frederick melewati perbatasan Sachsen untuk mengantisipasi serangan Austro-Prancis ke Silesia. Orang Sachsen dan Austria yang tidak siap langsung jadi kacau balau. Di Pertempuran Lobositz, Prusia berhasil mencegah pasukan Sachsen yang dikepung dibantu oleh Austria. Ujungnya, Prusia mengambil daerah itu dan berlanjut ke pendudukan Sachsen dan menyerahnya pasukan negara kecil itu di pertempuran Pirna. Penyerangan Prusia ke Sachsen membuat semuanya marah dan beberapa bergabung ke aliansi melawan Prusia. Inggris kaget dengan serangan tiba-tiba partnernya ini, dan mencoba membantu dengan cara membujuk Belanda untuk ikut mendukung Prusia, tapi ditolak karena Belanda ingin tetap netral. 1757 Di pertempuran Praha, Pak Frederick dan pasukannya berhasil memaksa pasukan Austria untuk mundur, dan pasukan Prusia mengepung kota tersebut. Tetapi, mereka harus menyelesaikan pengepungan mereka setelah serangan balasan yang lebih besar dari Austria. Pak Frederick pertama kali kalah di pertempuran Kolín. Beberapa kekalahan berikutnya menyusul. Pak Frederick berhasil bertahan, dan akhirnya dia berhasil di Rossbach dan Leuthen. Setelah itu, semuanya berjalan sesuai keinginan. Pak Frederick berhasil mengambil hampir seluruh Pomerania, sementara Inggris seringkali kalah di Amerika. Pak Frederick memperhitungkan tak ada gangguan dari Rusia sampai 1758. 1758 Prusia mulai menyerang Moravia, dan mengepung Olomouc. Setelah pertempuran Domstadtl, pak Frederick menghentikan pengepungan dan menarik pasukan dari Moravia, menandai usaha terakhirnya untuk melakukan serangan besar ke daerah Austria. Prusia timur telah dikuasai Rusia, dan tetap dikuasai sampai 1762. Di bulan April, Inggris berjanji membayar subsidi tahunan sebesar 670.000 Poundsterling (£) ditambah 9.000 orang untuk membantu Hannover mengusir orang-orang Prancis. Marshal von Daun dari Austria berhasil mengejutkan pasukan utama Prusia di Hochkirch. Pak Frederick kehilangan beberapa artilerinya tapi berhasil kabur, dibantu oleh daerah berhutan. Usaha Austria mengambil Dresden gagal, sehingga Prusia tetap menguasai Sachsen. 1759-60 Ada beberapa kekalahan lagi bagi Prusia. Di Kay, Rusia berhasil mengalahkan Prusia, meski mungkin itu juga karena sikap tidak bijaksana Prusia untuk menyerang pasukan Rusia yang lebih besar. Di Minden, Hanover seperti biasa berhasil mengalahkan Prancis. Di Maxen, Austria memaksa Prusia menyerah dan nyaris menghancurkan seluruh pasukannya (dari sekitar 14.000 orang Prusia, yang tersisa tinggal beberapa ratus). Pak Frederick kehilangan separuh pasukannya di pertempuran Kunersdorf, yang dianggap oleh beberapa sejarawan sebagai kekalahan terburuk Pak Frederick selama karirnya sebagai Jenderal Prusia. Tahun 1760 lebih bencana lagi. Jenderal Fouqué dari Prusia kalah di Landeshut, Prancis berhasil mengambil Marburg, Swedia mengambil Pomerania Prusia, dan Hanover berhasil mengalahkan Prancis (seperti biasanya dibilang) di Warburg, mencegah Prancis mengirim bantuan ke Austria untuk menyerang Prusia di timur. Meski begitu, Ernst von Laudon (Austria) tetap berhasil mengambil Kłodzko (sekarang Glatz) di Silesia. 1761-62 Pak Frederick mulai lagi dengan 100.000 orang, mayoritas masih baru. Spanyol dan Portugal memasuki perang dan menempati posisi yang berbeda. Spanyol bersama Austria (suit suit~) dan Portugal bersama Prusia. Spanyol (dibantuin Prancis) berhasil mendapat Almeida. Di pertempuran Villinghausen, Brunswick berhasil mengalahkan Prancis. Rusia mengepung Kolberg dan Austria mengambil Schweidnitz. Bagi Prusia, kehilangan Kolberg sama dengan kehilangan pelabuhan laut terakhirnya di Laut Baltik. Inggris merasa Prusia akan kolaps sebentar lagi. Tanggal 5 Januari 1762, Ratu Elizaveta meninggal, dan digantikan oleh kerabat terdekatnya, Peter. Peter adalah seorang pangeran Jerman yang mengagumi Prusia dan Pak Frederick, jadi dia memerintahkan untuk menarik pasukan dari Prusia dan membantu menciptakan perdamaian Prusia-Swedia (kejadian ini dikenal sebagai “Keajaiban Wangsa Brandenburg”). Rusia berpindah sisi ke Prusia di Traktat St. Petersburg. Austria, ditinggal sendirian di timur, jadi lebih mudah kalah pada saat ini. Di pertempuran Freiberg, Pak Frederick berhasil mengusir pasukan Austria dari Silesia. 1763 Silesia kembali ke tangan Prusia (Silesia: Kakak! *nganggap gilbo kakaknya* Gilbo: Sil! Akhirnya kamu balik juga! Gimana rasanya di tempat si aristokrat itu? Sil: Bosen kak! Gilbo: Makanya, sama kakak aja~ Sil: Oke! Writer*darikejauhan*: GUBRAKS!) Prusia juga sempat menguasai beberapa bagian HRE. Subsidi ke Hanover dihentikan oleh perdana menteri Inggris yang baru, John Bute. Peter dikudeta istrinya sendiri, Catherine, yang membalik dukungan ke Austria dan menyerang Prusia kembali. Austria, yang sudah dilemahkan oleh krisis keuangan seperti yang lainnya, akhirnya membuat Traktat Hubertusburg untuk menyelesaikan urusannya dengan Prusia. (warofweeky.blogspot.com/2010/11/perang-prancis-dan-indian-1754-1763.html diakses 27 januari 2014 pukul 19:27 WIB) 2.4 Akhir Perang 7 tahun (1756-1763) Perang panjang ini diakhiri oleh empat traktat untuk mengakhiri beberapa bagian terpisah. Keempat traktat tersebut adalah traktat St. Petersburg, Hamburg, Paris, dan Hubertusburg. Traktat pertama adalah traktat St. Petersburg, ditandatangani tanggal 5 Mei 1762 di kota St. Petersburg, Rusia. Traktat ini, menurutku lebih tepat disebut “Traktat bantuan bertahan 7 bulan” karena hanya dapat bertahan selama tujuh bulan sebelum Tsar Peter III (yang bikin) meninggal. Di traktat ini, Rusia memutuskan untuk menarik pasukan dari Prusia Timur, membantu Prusia berkonsentrasi dalam menghadapi musuh-musuhnya yang lain seperti Austria dan Sachsen, dan membantu menciptakan perdamaian Prusia-Swedia. Traktat berikutnya adalah Traktat Hamburg, ditandatangani tanggal 22 Mei 1762 di kota Hamburg, Jerman, antara Prusia dan Swedia. Sebenarnya traktat ini adalah traktat perdamaian, yang mengakhiri Perang Pomerania sebagai bagian dari Perang Tujuh Tahun. Kalau ditanya, sebenarnya Pak Frederick ogah berdamai ama Swedia, cuman karena mediator perdamaian itu adalah Louisa Ulrika, Ratu Swedia yang juga saudarinya Frederick, akhirnya dia mau juga. Traktat ketiga adalah Traktat Paris, ditandatangani tanggal 10 Februari 1763 antara Inggris, Prancis, dan Spanyol. Sepanjang perang, Inggris, Prancis, dan Spanyol saling mengambili koloni lawannya. Di traktat ini, mayoritas daerah koloni dikembalikan ke pemiliknya, tapi Inggris mendapat banyak daerah dari Prancis. Inggris mendapat Kanada, Dominika, Grenada, St. Vincent dan Grenadine, juga Tobago dari Prancis, sementara St. Lucia, Martinique, Guadelope, stasiun dagang budak di Goreé, dan pusat dagang di India dikembalikan. Separuh Louisiana di bagian timur Mississippi diberikan Prancis ke Inggris, meski ada sebuah traktat rahasia yaitu Traktat Fontainebleau (1762) yang menyatakan Prancis memindahkan pengurusan Louisiana ke Spanyol. Prancis berjanji tak mengirim pasukan ke Benggala, Inggris setuju membubarkan benteng di Belize, tetapi memiliki tempat pemotongan kayu disana. Traktat keempat adalah Traktat Hubertusburg, ditandatangani tanggal 15 Februari 1763 di istana Hubertusburg, Jerman antara Prusia, Austria, dan Sachsen. Traktat ini memiliki dua bagian, sebagan untuk mengurus permasalahan Austria-Prusia dan sebagian yang lain untuk mengurus permasalahan Prusia-Sachsen. Di bagian Austria-Prusia, Maria dan penerusnya setuju untuk tidak mencoba mengklaim daerah yang dikasih ke Prusia pada Traktat Breslau dan Berlin. Prusia juga setuju untuk tidak menuntut ganti rugi atas semua kerugian dalam perang. Konflik dihentikan dan pasukan-pasukan ditarik dari berbagai tempat. Glatz dibalikin ke Prusia, dan Prusia mengabulkan permintaan penduduk setempat untuk menarik pasukan dari sana. Arsip-arsip Prusia yang disita Austria dikembalikan. Prusia memberi kebebasan beragama pada penduduk Silesia, dan mengakui hak serta kepemilikan mereka. Kedua negara juga berjanji untuk memajukan kerjasama dagang antar mereka. Pasal : Frederick, sebagai Raja-Pemilih Brandenburg setuju memilih Joseph (anaknya Maria) untuk menjadi HRE (27 maret 1764) dan mengakui klaim Habsburg atas Modena. Antara Prusia dan Sachsen, gencatan senjata, semua batas daerah dikembalikan seperti sebelum perang, menurut Traktat Dresden (1745). Prusia juga memperbolehkan pasukan Sachsen pergi ke Polandia melewati Silesia. (warofweeky.blogspot.com/2010/11/perang-prancis-dan-indian-1754-1763.html diakses 27 januari 2014 pukul 19:27 WIB) Kemenangan Inggris dalam perang tujuh tahun (1756-1763) menyebabkan Prancis menyerahkan sebagian besar daerah jajahannya ke Inggris seperti: Kanada, sebelah timur sungai Mississippi. Setelah pasca perang Tujuh tahun Inggris menukar koloninya di Kuba kepada Spanyol dan Inggris mendapatkan ganti dari spanyol tanah koloni Florida. Penukaran koloni tersebut disepakati oleh Inggris maupun Spanyol karena memudahkan kedua belah pihak untuk mengelola koloninya di Benua Amerika. Akibat kemenangan Inggris terhdap Prancis dalam perang perebutan koloni di Benua Amerika (1756-1763), wilayah jajahan Inggris semakin luas sehingga banyak timbul masalah- masalah baru seperti: persoalan menjaga daerah-daerah perbatasan, mengelola daerah jajahan, menghadapi pemberontakkan orang-orang Indian, misal pemberontakkan Ottawa pada 1763. semua masalah tersebut harus diatasi dan memerlukan biaya yang besar. Kemenangan Inggris terhadap Prancis dalam perang Tujuh tahun (1756-1763) menyebabkan utang Inggris menjadi besar jumlahnya yaitu 130.000.000 poundsterling dengan bunga setiap tahunnya sebesar 4.000.000 poundsterling Inggris berusaha menutupi utangnya dengan melaksanakan Undang-undang Perdagangan yang dibebankan kepada para kolonis di Amerika. (Krisnadi,IG.2012.sejarah amerika serikat.Yogyakarta:ombak(anggota IKAPI) BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA • soebardjo,1957.sari sejarah.jakarta • Krisnadi,IG.2012.sejarah amerika serikat.Yogyakarta:ombak(anggota IKAPI) • warofweeky.blogspot.com/2010/11/perang-prancis-dan-indian-1754-1763.html (diakses 27 januari 2014 pukul 19:27 WIB)

0 komentar on "perang laut tujuh tahun"

Posting Komentar