Senin, 19 Mei 2014

PEMBENTUKAN KOLONI DI AMERIKA

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Kapten John Smith menempati kedudukan yang kokoh dalam sejarah Amerika sebagai pemimpin yang ketegasan serta keberaniannya telah menyelamatkan koloni inggris, Virginia , dari bencana pada tahun 1608 . akan tetapi, kerjanya sebagai penjelajah dan ahli ilmu bumi agaknya tidak terlalu dikenal.peta yang mencantumkan gambarnya di sudut , terukir di London dari catatan serta pengamatannya pada tahun 1614 tatkala melakukan penjelajahan ke suatu daerah yang dinamakannya (New England) tersebut meliputi keenam negara bagian timur laut amerika serikat. Kaum peziaran memegang salinan peta ini diatas kapal MayFlower pada tahun 1620 ketika mereka mendarat di Plymouth. “Cape James”nya smith sekarang bernama Cape Cod. Sejarah awal amerika serikat adalah sejarah kolonial inggris di daerah baru amerika utara yang dibanjiri para pendatang dari kepulauan inggris dan irlandia. Pada permulaan tahun-tahun 1600an terjadi gelombang perpindahan bagi mereka yang ingin menemukan kehidupan baru yang lebih baik , di tanah yang baru pula dengan segala harapan yang ada dalam benak mereka. para imigran pertama dari inggris ke tempat yang kini bernama amerika serikat itu menyebrangi samudera atlantik, lama sesudah koloni-koloni spanyol yang makmur didirikan di meksiko, hindia barat, dan amerika selatan. Sebagaimana semua perantau ke dunia baru , mereka menyebarang dengan kapal-kapal kecil yang penuh sesak. Selama perjalanan berlangsung enam sampai dua belas minggu, mereka hidup dengan penjatahan makanan yang sangat tipis. Banyak diantra mereka yang meninggal karena sakit. Sering pula terjadi kapal dihempaskan oleh topan dan beberapa diantaranya karam di laut. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Negara mana sajakah yang menjajah Amerika hingga membentuk koloni di Amerika ? Jelaskan ! 2. Jelaskan mengenai pembentukan ke-13 Koloni di Amerika ! 3. Bagaimanakah Integrasi Politik dan Otonomi Amerika pada masa Kolonial ? 1.3 PEMBAHASAN MASALAH 1. Untuk mengetahui Negara-negara yang menjajah Amerika hingga membentuk koloni di Amerika. 2. Untuk memahami dan mengerti mengenai pembentukan ke-13 Koloni di Amerika. 3. Untuk memahami Integrasi Politik dan Otonomi Amerika pada masa Kolonial. BAB II PEMBAHASAN 2.1 ZAMAN KOLONIAL DI AMERIKA Setelah periode penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara besar di Eropa, permukiman pertama didirikan pada 1607. Orang Eropa membawa kuda, sapi, dan babi ke benua Amerika, dan membawa jagung, kalkun, kentang, kacang, tembakau, dan labu ke Eropa. Lingkungan berpenyakit terbukti mematikan bagi banyak penjelajah dan para pemukim awal menderita penyakit-penyakit baru. Dampak penyakit baru bahkan lebih buruk bagi penduduk asli Amerika, terutama penyakit cacar dan campak. Banyak sekali penduduk asli yang meninggal, biasanya sebelum permukiman Eropa berskala besar dimulai. 2.2 KOLONISASI SPANYOL, BELANDA, DAN PRANCIS Para penjelajah Spanyol adalah orang Eropa pertama yang tiba di benua Amerika, melalui ekspedisi kedua Christopher Columbus, yang mencapai Puerto Rico pada 19 November 1493; yang lainnya mencapai Florida pada 1513. Dengan cepat ekspedisi Spanyol mencapai Pegunungan Appalachia, Sungai Mississippi, Grand Canyon, dan Great Plains. Pada 1540, Hernando de Soto melakukan penjelajahan besar-besaran ke kawasan Tenggara. Selain itu, pada tahun yang sama Francisco Vázquez de Coronado menjelajahi Arizona hingga Kansas tengah. Spanyol mengirim beberapa pemukim, mendirikan permukiman Eropa permanen pertama di Amerika Serikat di St. Augustine, Florida pada 1565, namun hanya sedikit yang menetap permanen di sana. Permukiman Spanyol yang tumbuh menjadi kota-kota penting antara lain Santa Fe, Albuquerque, San Antonio,Tucson, San Diego, Los Angeles , Santa Barbara dan San Francisco. Klaim teritorial Eropa di Amerika Utara, sek. 1750 Prancis Kerajaan Britania Raya Spanyol New Netherland adalah koloni Belanda abad ke-17 yang berpusat di New York City modern dan Lembah Sungai Hudson, di mana mereka berdagang dengan suku Indian di utara dan menahan perluasan Yankee dari New England. Orang Belanda adalah para Kalvinis yang mendirikan Gereja Reformasi di Amerika, namun mereka toleran terhadap agama dan kebudayaan lainnya. Koloni ini direbut Inggris pada 1644 dan meninggalkan warisan yang bertahan lama dalam kehidupan budaya dan politik Amerika, termasuk keterbukaan pikiran dan pragmatisme perdagangan di kota, suatu tradisionalisme rural di pedesaan yang dicirikan oleh kisah Rip Van Winkle, serta politisi seperti Martin Van Buren, Theodore Roosevelt, Franklin D. Roosevelt dan Eleanor Roosevelt. New France adalah daerah yang dikolonisasi oleh Prancis sejak 1534 hngga 1763. Ada sedikit pemukim permanen di luar Quebec dan Acadia, namun Konfederasi Wabanakimenjadi sekutu militer New France melalui empat Peperangan Prancis dan Indian melawan koloni-koloni Inggris yang bersekutu dengan Konfederasi Iroquois. Selama Perang Prancis dan Indian, New England berperang dengan sukses melawan Acadia dan Inggris memindahkan orang Acadia dari Acadia (Nova Scotia) lalu menggantinya dengan para Petani New England. Pada akhirnya, beberapa orang Acadia bermukim kembali di Louisiana, di mana mereka mengembangkan kebudayaan pedesaan Cajun yang unik dan masih ada hingga kini. Mereka menjadi warga negara Amerika Serikat pada 1803 melaluiPembelian Louisiana. Desa-desa Prancis lainnya di sepanjang sungai Mississippi danIllinois direbut ketika orang Amerika Serikat mulai berdatangan setelah 1770. 2.3 KOLONISASI INGGRIS DI BENUA AMERIKA Kapal Mayflower membawa Pilgrim Fathers ke Amerika. Pembantaian para pemukim Jamestown pada 1622. Dengan cepat para kolonis di Selatan memusuhi semua suku India Pusat permukiman permanen Inggris yang pertama di Amerika adalah sebuah pos perdagangan yang didirikan di Jamestown pada tahun 1607 dalam Domini Lama Virginia. Daerah ini segera mengembangkan perekonomiannya yang kaya dari hasil tembakaunya ( tembakau Virginia ) dengan pemasaran yang telah siap menanpung di Inggris. Ketika para wanita di Inggris dikerahkan untuk kawin mendirikan rumah tangga pada tahun 1620, perkebunan besar sudah bermunculan disepanjang Jamestown yang penduduknya telah bertambah 1000 orang pemukim. Inggris membentuk segugus peraturan bersama yang kemudian setelah kemerdekaan Inggris tercapai menjadi suatu Federasi, Lahan di sepanjang pesisir timur ditempati terutama oleh kolonis Inggris pada abad ke-17, bersama sejumlah kecil orang Belanda dan Swedia. Amerika Kolonial dicirikan oleh amat kurangnya tenaga kerja yang parah sehingga diberlakukan bentuk kerja paksa sepertiperbudakan dan kerja wajib, serta oleh kebijakan Inggris berupa pengabaian ramah (pengabaian salut) yang mengizinkan perkembangan semangat Amerika terpisah dari para pendiri Eropanya. Lebih dari separuh imigran Eropa datang ke Amerika Kolonial sebagai pekerja paksa. Bangsa Inggris mencoba mendirikan permukiman di Pulau Roanoke tahun 1585, tetapi tidak berlangsung lama. Pada tahun 1607, permukiman Inggris pertama yang dapat bertahan berdiri di Sungai James di Jamestown, Virginia, yang memulai Perbatasan Amerika. Permukiman ini didirikan oleh John Smith, John Rolfe, dan orang-orang Inggris lainnya yang tertarik dengan kekayaan dan petualangan. Koloni ini hampir gagal bertahan dan mengalami kesusahan selama puluhan tahun karena penyakit dan kelaparan, hingga akhirnya mengalami keberhasilan setelah adanya gelombang baru pemukim tiba pada akhir abad ke-17 yang mendirikan pertanian komersial berbasis tembakau. Antara akhir 1610-an dan Revolusi, Inggris mengirimkan sekitar 50.000 narapidana ke koloni di Amerika. Satu contoh konflik yang parah adalah pemberontakan Powhatan 1622 di Virginia , di mana suku Indian membunuh ratusan pemukim Inggris. Konflik terbesar antara suku Indian dan pemukim Inggris pada abad ke-17 adalah Perang Raja Phillip di New England. Perang Yamasee di Carolina Selatan juga menghasilkan banyak korban. New England pada awalnya dihuni oleh orang Puritan yang mendirikan Koloni Teluk Massachusetts pada 1630, meskipun sudah ada ada satu permukiman kecil pada 1620 oleh sekelompok orang Inggris yang dijuluki Pilgrim Fathers (orang yang melarikan diri karena berselisih paham dengan gereja) di Koloni Plymouth. Alih-alih menemukan emas, Pilgrims dan Puritan lebih tertarik untuk membuat masyarakat yang lebih baik, yang mereka juluki "kota di sebuah bukit. Roger Williams, yang ditendang keluar dari Massachusetts, mendirikan koloni di Rhode Island tahun 1636. Koloni Tengah, terdiri atas negara bagian New York, New Jersey,Pennsylvania, dan Delaware modern, dicirikan oleh tingkat keragaman yang tinggi. Upaya pertama untuk mendirikan permukiman Inggris di selatan Virginia adalah Provinsi Carolina. Sementara koloni yang terakhir berdiri di antara Tiga Belas Koloni adalah Koloni Georgia yang berdiri pada 1733. Perkembangan koloni merupakan hal yang buruk bagi penduduk asli Amerika. Mereka kehilangan negeri mereka, dan banyak dari antara mereka yang meninggal akibat variola, penyakit yang dibawa bangsa Eropa ke Amerika. Koloni memiliki ciri berupa keragaman keagamaan, dengan banyaknya Kongresionalis di New England, Reformasi Jerman dan Belanda di Koloni Tengah, Katolik di Maryland, dan Prebisterian Skotlandia Irlandia di perbatasan. Banyak pejabat kerajaan dan pedagang adalah penganut Anglikan. Pada awal tahun 1700-an, relijiusitas amat meluas melalui kemunculan suatu gerakan keagamaan yang disebut Gerakan Kebangunan Rohani Pertama, yang dipimpin oleh pengkotbah seperti Jonathan Edwards. Gerakan Kebangunan merupakan salah satu peristiwa pertama dalam sejarah Amerika yang merupakan "pergerakan besar", atau sesuatu yang melibatkan banyak orang Amerika. Gerakan Kebangunan Rohani, bersama dengan Penghukuman Penyihir Salem, merupakan tanggapan atas situasi Amerika saat itu, dan mungkin memengaruhi pemikiran yang digunakan dalam Revolusi Amerika. Evangelis Amerika yang terpengaruh Kebangunan menambahkan penekanan baru dalam pencurahan ilahi dari Roh Kudus dan konversi yang mengajarkan kepada para penganut baru cinta intens pada Tuhan. Kebangkitan itu mengemas keunggulan itu dan memajukan evangelikalisme yang baru dibentuk menjadi republik awal, memberi tempat bagi Gerakan Kebangunan Rohani Kedua, yang dimulai pada akhir 1790-an. 2.4 13 KOLONI INGGRIS DI AMERIKA Inggris di benua Amerika bagian utara memiliki 13 koloni yang berada disepanjang pantai Timur samudera Atlantik. Ke-13 koloni tersebut adalah: Virginia (1607), New Hamshire (1629), Massachusetts (1629),Maryland (1632), Delaware (1632), Connecticut (1662), Rhode Island (1663), New York (1664), New Jersey (1664), Pensylvania (1681), Carolina Utara (1729), Georgia (1732). Pada tahun 1733, terdapat tiga belas koloni. Koloni-koloni ini biasanya dikelompokan menjadi New England (New Hampshire,Massachusetts, Rhode Island dan Connecticut), koloni-koloni Tengah (New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware), dan Selatan (Maryland, Virginia, Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Georgia). New England memiliki peternakan-peternakan kecil, dan lebih bertumpu pada perikanan, perkapalan, dan industri-industri kecil. Koloni Selatan memiliki perkebunan tembakau dan kapas. Kebun-kebun ini awalnya digarap oleh pekerja yang bersedia bekerja beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan tanah, lalu oleh budak. Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan dikenal memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam. Sebuah segi yang mencolok dalam sebuah tahap perkembangan kolonial adalah langkahnya pengaruh kontrol yang dijalankan oleh pemerintah Inggris. Pemerintah Inggris tidak secara langsung ikut serta dalam pendirian koloni yang manapun kecuali Georgia dan secara berangsur saja ia ingin mengambil bagian dalam pengarahan politik mereka. Daerah koloni Inggris di Amerika Serikat lambat laun menjadi daerah yang maju, baik dibidang sosial maupun ekonomi yang menimbulkan hasrat masyarakat untuk ikut serta dalam kehidupan politik.mulai tahun 1651 pemerintah Inggris sekali-sekali mengeluarkan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan segi-segi tertentu dalam kehidupan ekonomi kolonial yang sebagian baik untuk Amerika, tetapi pada umumnya menguntungkan Inggris. Masing-masing koloni mencerminkan asal-usul yang beragam dan beberapa di antara koloni tersebut merupakan pertumbuhan dari koloni yang telah ada sebelumnya, misal Rhode Island dan Connecticut didirikan oleh rakyat Massachusetts yaitu sebagai koloni induk dari seluruh wilayah New England. Koloni Georgia didirikan atas dasar kebijakan dan pertimbangan praktis Raja James Edward Oglethorpe untuk membebaskan para tahanan penun ggak utang dari penjara inggris dan mengirim mereka ke Amerika guna mendirikan koloni yang akan dijadikan sebagai benteng penyangga para kolonis Spanyol di Florida. Koloni New Netherland pada 1621 didirikan oleh orang-orang Belanda, kemudian dikuasai Inggris dan dikuasai Inggris dan diganti namanya menjadi New York. Koloni-kolini yang berada di daerah selatan mengembangkan sektor pertanian seperti yang dilakukan para koloni di Virginia, Maryland, Carolina, maupun Georgia. Koloni pertama Inggris dibenua Amerika adalah Jamestown pada 1607 upaya tersebut dimulai ketika sekelompok pedagang dan penanam modal dari London, plymouth, Bristol, dan para pengusaha dari kota-kota lain di Inggris Barat mengajukan permohonan ke pemerintah kerajaan Inggris agar mereka diberi izin pengangkutan kedaerah koloni. London Company dibenua yang baru mengembangkan koloni Virginia, kemudian mengubah nama menjadi Virginia Company. London Company mendirikan koloni Carolina sedangkan Plymouth Company mendirikan koloni New England. Meskipun di daerah yang baru para koloni tidak memperoleh pemerintahan otonom, mereka merasa senang karena hak-hak yang dimilikinya ditanah yang baru sama seperti hak-hak yang dimiliki seperti halnya di tanah airnya di Inggris. Perkumpulan dagang tersebut berkuasa mengatur ekonomi di tanah koloni dan para penduduknya harus bekerja keras untuk perkumpulan dagang tersebut. London Company melakukan ekspedisi ke Chesapaeke Bay di bawah pimpinan Christopher Newport dengan membawa tiga buah kapal beserta 104 imigran pada 26 april 1607. Beberapa hari kemudian ekspedisi tiba di daerah pantai utara dari James River. Hampir semua pengikut ekspedisi tersebut adalah kaum aristokrat yang menginginkan pencarian emas ditanah koloni. Namun, mereka didaerah tersebut tidak menemukan emas seperti yang dialami para kolonis spanyol sebelumnya yang banyak menemukan emas di Amerika bagian selatan. Di dalam ekspedisi kedua, Christpher Newport membawa beberapa imigran termasuk kapten John Smith dalam trayek yang sama. Berhubung tidak menemukan emas, para kolonis mencoba mengembangkan usaha yang lain seperti dalam upaya mencari sumber daya hutan atau bertani sayur-mayur. Pada hari-hari pertama kongsi dagang tersebut bernafsu untuk mendapatkan keuntungan yang cepat dengan menuntut agar para kolonis yang dibawanya memusatkan usaha untuk mendapatkan kayu dan berbagai hasil hutan yang lainnya untuk dijual dipasar London dan tidak membiarkan mereka menanam palawija guna mencukupi keperluan hidup mereka. Setelah beberapa tahun lamanya, kongsi dagang tersebut belum menghasilkan sesuatu yang berarti. Akhirnya kapten John Smith yang dipercaya untuk memimpin kongsi tersebut untuk membagikan tanah kepada para kolonis untuk ditanami tembakau. Pada 1612 John Rolfe mengunjungi Virginia dan mengawini seseorang perempuan Indian, mulai melakukan percobaan menanam tembakau. Dan kemudian berhasil menemukan teknik mengolah tembakau Virginia yang sesuai dengan selera eropa sehingga dapat memperkuat perekonomian para kolonis dan perusahaan yang dipimpinnya. Pengiriman tembakau yang pertama tiba di pasar London 1614 dan dalam satu dasawarsa tembakau menjadi sumber pendapatan utama koloni Virginia. Sejak 1620 para kolonis yang tinggal di Virginia sebanyak 1.000 jiwa sejak 1620 perkebunan tembakau yang besar sudah bermunculan sepanjang James River. Perekonomian Inggris Virginia sampai 1618 telah mengekspor tembakau sebanyak 20.000 pon, dan pada 1627 ekspor tembakau meningkat menjadi 500.000 pon. Tembakau juga tumbuh di Maryland. Koloni Virginia dan Maryland telah menanam secara meluas yang dikerjakan oleh budak-budak negro yang didatangkan dari Afrika, misal: perekebunan tembakau di virginia telah dikerjakan sebanyak 12.000 budak negro untuk 1708. Virginia Company setelah kuat secara ekonomi, mulai meningkatkan kualitas hidup para koloninya seperti membangun gereja, sekolah, dan tempat penginapan. Keberhasilan tanaman tembakau di virginia membuat orang-orang inggris berbondong-bondong pergi ke Virginia untuk menanam tembakau.yaitu sebanyak 5.500 jiwa. Dari sejumlah itu, yang meninggal karena keganasan alam setempat sebanyak 4.000 jiwa. Yang kembali ke Inggris karen tidak tahan dengan keadaan alam setempat sebanyak 300 jiwa, dan sisanya sebanyak 1.200 jiwa tetap tinggal di Virginia. Oleh pemerintah kerajaan Inggris usaha Virginia Company di tanah kooni dinyatakan gagal dan tanah Virginia menjadi milik kerajaan Inggris. Untuk mengelola koloni Virginia. Pihak pemerintahan kerajaan inggris mengirim Sir William Berkeley untuk menjadi gebernur di kolonia Virginia pada 1642. Ia capat terkenal karena kebijakan ekonomi liberal dan pemberian bantuan kepada orang-orang Indian serta menyambut baik kedatangan imigran datang ke Virginia. Ia di Virginia melanjutkan kebijakkan sebelumnya, yakni membudidayakan tanaman tembakau, sehingga banyak bermunculan pengusaha-pengusaha tembakau yang sukses mendapatkan keuntungan dari hasil usahanya. Namun, dalam perkembangannya, mereka banyak mengalami kebangkrutan yang disebabkan jatuhnya harga tembakau. Kelebihan produksi, kualitas tembakau yang menurun, dan permainan para pedagang tembakau di pasar London diduga sebagai penyebab jatuhnya harga tembakau. Daerah koloni di Virginia sering mendapt gangguan dari orang-orang Indian. Untuk menjaga dari gangguan ini. Sir Willian Barkeley mengambil kebijakan dengan memberikan tanah kepada kelompok masyarakat yang siap berperang untuk melawan orang-orang Indian yang dianggap sebagai pangacau keamanan. Ia sebenernya tidak menyetujui kebijakan tersebut. Namun mendapat tekanan dari para anggota dewan gebernur yang dipelopori Nathaniel Bacon. Diambil kebijakan pembentukan pasukan tentara untuk melawan orang-oarang indian. Ketika kriss ekonomi melanda penduduk Virginia,Maryland dan Carolina Utara, Nathaniel Bacon dan pasukan tentaranya merencanakan untuk menytukan ketiga koloni tersebut untuk menyatakan kemerdekaan dari negeri induk (pemerintahan kerajaan Inggris). Ia dan pasukannya yang diduga mendapat bantuan dari Perancis dan Belanda meghancurka pemukiman-pemukiman Indian di tiga koloni tersebut, namun pemberontakan ini mengalami kegagalan dapat dipatahkan oleh pasukan pemerintah kerajaan Inggris di tanah-tanah koloni. Hal ini berakibat para petani di tiga koloni tersebut semakin jatuh miskin sehingga banyak diantara mereka pindah ke daerah bagian barat yakni di daerah Piedmont.bahkan sebagai damapak dari pemberotakan ini, Virginia diawasi secara langsung oleh pemerintahan kerajaan Inggris. Koloni New England adalah milik plymouth Company. Kongsi dagang ini menjalin hubungan dagang dengan orang-orang Indian, terutama perdagangan bulu binatang,kayu untuk keperluan pembuatan kapal. Pada 1621 suatu grant (dana bantuan) yang besar datang dari Council For New England unruk Plymouth Company yang harus dikembalikan pada 1629. Namun, pada saat pengabilan grant tiba, kongsi dagang ini tidak dapat mengembalikan grant tersebut karen belum memperoleh keuntungan dari usaha dagang yang dilakukan di New England. Maka Plymouth Company terpaksa menjual tanah di daerah New England untuk pemberian grant tersebut. Selama dekade 1620-an di sepanjang pantai New England didirikan pemukiman para pedagang bulu dan nelayan dan pada 1628 banyak grant diberikan kepada mereka untuk usaha diderah New Englan.antara 1620-1640 terjadi migrasi besar-besaran. Lebih dari 60.000 orang telah meninggalkan Inggris. Terutama untuk pergi ke pulau Karibia,Virginia dan New England. Hal yang mendorong migrasi besar-besaran ini karena depresi ekonomi penyebab utamanya adalah kegagalan panen. Banyak kaum puritan tiba di daerah New England terutama di daerah teluk Massachusets. Daerah ini sebernarnya bukan dimaksudkan pada daerah politik atau toleransi agama, melainkan didirikan oleh dana kaum puritan. Sementara itu orang-orang bukan kaum puritan boleh tinggal diderah ini, asal mereka hidup sederhana dan tidak mengkritik pemerintahan kaum puritan. Teluk massachhusets yang sebagain besar penduduknya orang Inggris dikehendaki sebagai the city of God (kota tuhan) dengan pemerintahan yang dipimpin oleh gebernur dengan dibantu 18 asisten dan dewan umum yang dihimpun dari para pemegang saham yang termasuk juga ke-18 asisten dan Dewan Umum serta Gebernur. Antara 1643-1684 terbentuk New England Confederation yang terdiri dari empat koloni yaitu: Massachusetts, plymouth, Connecticut, dan New Heaven dan mereka saling melindungi dalam konfederasi itu. Konfederasi dibentuk setelah perang dengan orang-orang Indian (1636-1637) dari lembah Connecticut. Kota-kota di Indian dibakar dan ribuan Indian dibunuh. Hanya pada 1691 Massachusetts dibawah pengawasan langsung dari kerajaan Inggris sebagai “the royal coloni” di bawah pimpinan seorang gebernur yang diangkat oleg raja Inggris. Didalam menjalankan pemerintahannya, gebernur dibantu oleh suatu dewan yang terdiri dari para pemegang saham, bukan orang-orang gereja. demikianlah Pemukiman di daerah middle colonies besar di diami oleh orang orang belanda. Pada mulanya orang orang belanda kurang tertarik pada pemukiman di middle colonies dan mereka lebih tertarik perdaganag di sepantai amerika utara dengan orang orang indian. Pada 1609 seorang inggris bernama henry hudson yang bekerja perusahaan pelayaran dan perdagangan the dutch east india company berlayar ke pelabuhan new york dengan kapalnya yang bernama half-mean melintasi pulau yang dikenal dengan nama indian sebagai mahatan, artinya suatu pulau tempat kita selalu mendapat air. Kemudian nama new netherland di berikan pada daerah ini dan 1614 di daerah ini telah didirikan pos dagang. Pada 1621 the west indian company telah mengadakan pelayaran ke daerah middle colonies dan segera mendirikan kota new amsterdam di pulau manhatam. Dua puluh tahun kemudian jumlah pendudukan di new amsterdam hanya 400 jiwa dengan menggunakan 18 macam bahasa. Pada akahir kekuasaan belanda di daerah ini jumlah penduduk nya sudah meningkat menjadai 8.000 jiwa yang sebagaian besar orang belanda, terutama sesudah 1664. Tanah koloni belanda yang dinamakan new netherlandan, setelah perang inggris belanda (anglo dutch war) yang berlangsung hingga tiga kali dan berakhir 1674 untuk kemenangan inggris. New netherland sudah jatuh ke tangan inggris yang kemudian di namakan new york. Ke kuasaan inggris di tanah koloni belanda tetap disambut baik oleh orang orang belanda. Kebebasaan ber agama tetap di jalankan, bahkan di daerah koloni new york karena terjalin hubungan baik antara orang orang inggris dan belanda. Timbul golongan aristokrasi yaitu aristokrasi anglo- dutch yang baru yang mendasarkan atas kepemilikan tanah. Koloni new york segera menjadi kota penting. Hal ini di karenakan duke law’s suatu undang undang yang mengatur monopoli perdagangan ekspor dan impor yang melalui new york. Daerah koloni d middle memiliki tingkat kesuburan tanah yang baik sehingga menjadi daerah pertanian yang kemudian di kenal sebagai the bread colonies. Daerah middle colonies telah meng ekspor gandum, sapi, dan babi. Ekspor bahan makanan tersebut di lakukan melalaui pelabuhan new york dan philadelphia, sehingga kedua pelabuhan tersebut memiliki basis perekonomian baik untuk pembentukan firma. Pemerintahan lokal di daerah middle colonies mempunyai pembagian administratif yang baik antara pemerintah kota dan pemerintah desa. Beberapa negara di eropa barat yang mengadakan kolonialisai di amerika berusaha untuk memperoleh kekayaan sebesar besarnya dengan memerintahkan para kolonis untuk menyediakaan untuk menyediakaan berbagai barang komoditas yang di perlakukan di pasar eropa. Kemudian ditukar dengan barang barang produksi dari negara induk. Para kolonis menjual barang barang hasil produksinya ke negeri induk dan tidak diizinkan mendai negara lain. Kemudian juga untuk semua barang negeri induk mendapat bea cukai. Pada 1619 proses pemindahaan kebudayaan eropa dari inggris ke amerika berjalan baik. Koya kota menjadi pelabuhan ekspor dan impor yang di lengkapi dengan sekolah sekolah, percetakaan, dan berkembangnya kaum aristokrat yang bebas. Pendidikan tampak berkembang sangat baik di daerah koloni new england dengan di tandai berdirinya harvard college pada 1636 di massachusetts, kemudian menyusul college of william and marry didirikan di virginia pada 1693, amrican philosopical society pada 1743 Koloni-koloni yang ada di selatan ladang dan perkebunan yang saling terpisah jauh sehingga pembangunan gedung-gedung sekolah yang terpesat seperti yang terdapat di daerah-daerah pemukiman di utara tidak mungkin bisa dibangun di daerah-daerah ini.sementara itu di daerah middle colonies situasinya berbeda,di daerah ini berhubung para orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaanya,kebutuhan sekolah kurang diperhatian bagi para anak-anak sehingga pendidikan di koloni new york jauh ketinggalan .di kolnial pennsylvania pada 1683 diajarkan ilmu membaca,menulis,dan tata buku setelah itu setiap kelompok masyarakat quaker menyelenggarakan pendidikan dasar bagi anak-anak mereka.sedangkan di friends public school (philadepia) di ajrkan bahasa-bahasa klasik,sejarah,dan kesusateraan.di koloni ini pendidikan gratis bagi anak-anak yang kurang mampu (miskin),sedangkan bagi orang tuanya mampu mereka diwajibkan membayar uang sekolah. perkembangan intelektual dan kultural di koloni pennsylvania mencerminkan dua pribadi yang tangkas,yaitu james logan dan benjamin franklin.james logan yang menjabat sebagai sekertaris koloni pada 1745 membangun sebuah gedung perpustakaan guna menyimpan koleksinya dan gedung buku-buku koleksinya disumbangkan kepada kota itu.sedangkan benjamin franklin membentuk sebuah perkumpulan yang dikal dengan juanto yang merupakan benih dari america philosophical society, usahanya yang merintis ke arah pendirian akademi umum yang kemudian berkembang menjadi university of pennsylvania,ia juga dikenal sebagai perintis dalam pendidikan perpustakaan berlangganan yang dinamakan sebagai induk perpustakaan berlangganan di amerika utara. Di koloni-koloni daerah selatan,berjilid-jilid buku sejarah karya yunani klasik dan latin,ilmu pengetahuan,dan hukum banyak dipinjamkan dari satu perkebunan ke perkebunan lain,charleston,carolina selatan merupakan pusat pendidikan seni musik,seni lukis,dan seni drama.mendirikan perpustakaan kecilyang terus menginpor buku dari london,para penjual buku di boston telah menjalankan usahanya dengan laris dengan karya-karya sastra klasik,sejarah,politik,filsafat,ilmu pengetahuan,teknologi,maupun esai-esai. Sementara itu,hasil karya sastra daerah koloni masih terbatas pada koloni di new england,di koloni ini perhatian di pesatkan pada subjek yang berpautan dengan agama,seorang pendeta yang mendapat julukan “api neraka” yang bernama catton mather telah menulis 400 karya dan salah satu karya monumentalnya adalah magnolia christi americana yang sangat laris sehingga memerlukan cetak ulang di london. Para kolonis semasa zaman kolonial juga menembangkan pers.pada 1704 telah terbit surat kabar boston dan sejak itu bermunculan surat kabar-surat kabar yang diterbitkan tidak terbatas di new england,tetapi juga di daerah-daerah lainnya.kebebasan pers di new york mendapat perhatian serius oleh masyarakat pada tahun 1733 seperti tampak pada surat kabar new york weklly journal yang mulai terbit pada tahun 1733,dan dua tahun kemudian pers di amerika benar-benar mendapatkan prinsip kebebasab bagi para journal pers. Sisi mencolok dalam pemerintahan kolonial inggris di amerika adalah langkanya pengaruh kontrol yang dijalankan oleh pemerintah inggris.dalam tahap awal masa pertumbuhan hingga sampai suatu batas masa perkembangan koloni-koloni yang semakin meluas,pemerintah kerajaan inggris tidak ikut serta secara langsung dalam pendirian koloni yang manapun, kecuali georgia dan secara berangsur (insedental) saja ambil bagian dalam memberikan pengaruh-pengaruh politik di koloni-koloni.secara faktual,raja menyerahkan kedaulatan langsung atas pusat-pusat pemukiman di koloni-koloni pada kongsi-kongsi dagang dan pemegang hak,tentu saja belum berarti bahwa para kolonis di amerika harus dari pengawasan luar.pada 1618 virginia company mengeluarkan instruksi kepada gubernur yang ditunjukan yang menyatakan agar para penduduk koloni bebas memilih para wakil mereka untuk bersama-sama dengan gubernur dansuatu dewan yang diangkat,membentuk peraturan-peraturan guna kesejahteraan penduduk di koloni.ini ternyatamerupakan salah satu kejadian yang paling berjangkau jauh dalam seluruh zaman pemerintah kolonial.semenjak itu telah diterima secara umum bahwa para kaum koloni memiliki hak untuk ikut serta dalam pemerintahan mereka sendiri. Sementara itu awal berdirinya koloni di New York dan Georgia melewatkan prosedur seperti yang ditempuh oleh Koloni Virginia, Pennsylvania, Carolina, dan koloni-koloni lainnya. Awal berdirinya koloni New York berasal dari Raja Inggris, Charles II memberikan koloni New York kepada saudaranya yang bernama Duke Of York yang kemudian menjadi raja James II. Demikian juga koloni Gerogia diberikan Raja Inggris, James II kepada “pengurus”. Namun, pada kedua koloni tersebut, syarat-syarat pemerintahan berumur pendek, karena penduduk koloni menuntut perwakilan dalam pembuatan peraturan dengan begitu gigihnya, sehingga para pengusaha segera mengabulkannya. Hak kaum kolonis untuk mendapatkan perwakilan di dewan legislative itu pada mulanya tidak begitu besar artinya. Namun, pada akhirnya merupakan batu loncatan menuju dominasi penuh kaum kolonis melalui badan-badan perwakilan terlebih dahulu merebut dan kemudian menggunakan hak control atas persoalan keuangan. Di dalam koloni New England selama bertahun-tahun terdapat pemerintahan sendiri yang lebih sempurna daripada di koloni lainnya. Di dalam koloninya sendiri yaitu Plymouth, mereka sama sekali berada di luar wilayah hukum pemerintah. Mereka di atas kapal Mayflower memutuskan untuk mendirikan organisasi politik mereka sendiri dengan menciptakan suatu garis pedoman pemerintahan yang dinamakan “Mayflower Compact” untuk mempersatukan mereka dalam suatu wadah politik sipil demi ketertiban serta kelangsungan hidup mereka. Akhirnya, pihak perusahaan mengalah dan control pemerintahan beralh ke tangan wakil-wakil yang dipilih. Koloni-koloni New England berikutnya yakni New Habven, Rhode Island dan Connecticut dengan menyatakan bahwa mereka sama sekali berada di luar jangkauan kekuasaan peemrintahan, dan dengan mendirikan sistem politick sendiri mencontoh kaum peziarah di Plymouth, juga mendapat pemerintahannya sendiri. Selanjutnya semua Koloni New England idtempatkan di bawah pengawasan Raja Inggris dengan kekuasaan penuh yang dipegang oleh Gubernur yang diangkat. Rhode Island dan Connecticut pada waktu itu juga sudah mencakup koloni New Heaven, berhasil menegakkan kembali secara permanen kedudukan mereka yang merdeka. Seperti halnya koloni lainnya, “bagian” ini lambat laun semakin mengembang atau bagian tersebut semakin dominan dengan dapat melakukan pemanfaatan efektif atas control keuangan. Walaupun demikian, para gubernur masih terus diwajibkan untuk memaksakan pelaksanaan kebijaksanaan yang sesuai dengan kepentingan Inggris pada keseluruhannya, dan dean penasihat Raja Inggris tetap menjalankan haknya untuk meninjau kembali pembuatan peraturan di koloni-koloni. 2.5 INTEGRASI POLITIK DAN OTONOMI Ketigabelas koloni tersebut terikat dengan "ekonomi Atlantik", yang meliputi penggunaan kapal untuk perdagangan budak, tembakau,rum, gula, emas, rempah-rempah, ikan, kayu, dan barang hasil produksi, antara Amerika, Hindia Barat, Eropa, dan Afrika. New York, Philadelphia, Boston, dan Charleston merupakan kota dan pelabuhan utama pada masa itu. Bersatu, atau Mati, kartun politik tahun 1756 karya Benjamin Franklin yang mendorong koloni-koloni untuk bersatu selama Perang Prancis dan India. Dari tahun 1754 hingga 1763, Inggris dan Perancis terlibat dalam perang yang disebutPerang Tujuh Tahun. Inggris berhasil memenangkan perang. Perancis menyerahkan koloninya di Kanada kepada Inggris, dan menyerahkan Louisiana ke Spanyol; Spanyol menyerahkan Florida kepada Inggris. Perang ini adalah titik balik dalam perkembangan politik koloni. Pengaruh para pesaing utama Tahta inggris di koloni dan kanada, Prancis dan suku Indian Amerika Utara, amat berkurang. Selain itu, upaya perang berakibat pada integrasi politik koloni yang lebih besar, seperti ditunjukkan dalam Kongres Albany dan disimbolkan oleh seruan Benjamin Franklin supaya semua koloni "Bersatu atau Mati." Menyusul penguasaan Inggris atas wilayah Prancis di Amerika Utara, Raja George IIImengeluarkan Proklamasi Kerajaan 1763, yang menyatakan bahwa orang yang tinggal di tiga belas koloni tidak dapat menetap di sebelah barat Pegunungan Appalachia. Tujuan dari proklamasi ini adalah untuk mengorganisir kekaisaran Amerika Utara baru dan melindungi suku Indian dari perluasan kolonial ke kawasan barat. Pada masa selanjutnya, terjadi ketegangan antara para kolonis dengan Kerajaan. Parlemen Inggris mengeluarkanUndang-Undang Materai 1765, menerapkan pajak terhadap koloni tanpa melalui legislatif kolonial. Pajak-pajak tamaban juga ditetapkan melalui Undang-Undang Gula (1764), Undang-Undang Perangko (1765), Undang-Undang Townsend (1767), dan Undang-Undang Teh(1773).Para kolonis melakukan protes karena tidak memiliki perwakilan di Parlemen Inggris dan merasa bahwa mereka tidak memperoleh hak-hak mereka. Mereka mengeluarkan seruan "Tolak pajak tanpa perwakilan rakyat," yang berarti mereka meminta agar mereka memiliki suara di Parlemen Britania. Mereka terus menolak membayar pajak seiring ketegangan yang semakin meningkat pada akhir 1760-an dan awal 1770-an. Pesta Teh Boston pada 1773 adalah aksi langsung oleh para aktivis di kota Boston untuk memprotes pajak baru untuk teh. Para kolonis di Boston membuang ratusan kotak berisi teh dari kapal di Pelabuhan Boston, sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Teh. Parlemen merespon cepat setahun kemudian. Pasukan Inggris mengambil alih Boston, serta mengeluarkan Undang-Undang Paksaan, yang mencabut hak pemerintahan mandiri Massachusetts dan menempatkan wilayah itu di bawah kekuasaan pasukan. Tindakan ini memicu kemarahan dan perlawanan di semua koloni. Para pemimpin patriot dari tiga belas koloni mengadakan Kongres Kontinental Pertama untuk mengkoordinasikan perlawanan mereka terhadap Undang-Undang Paksaan. Tokoh-tokoh penting dalam kongres tersebut adalah Benjamin Franklin, John Adams, Thomas Jefferson, John Hancock, Roger Sherman, dan John Jay. Kongres menyerukan boikot terhadap perdagangan Inggris, menerbitkan daftar hak dan keluhan, serta mempetisi raja untuk mengatasi semua keluhan itu. Semua tindakan ini tidak terlalu berpengaruh, sehingga Kongres Kontinental Kedua pun digelar pada 1775 untuk mengorganisir pertahanan koloni melawan Pasukan Inggris. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Sejarah awal amerika serikat adalah sejarah kolonial inggris di daerah baru amerika utara yang dibanjiri para pendatang dari kepulauan inggris dan irlandia. Pada permulaan tahun-tahun 1600an terjadi gelombang perpindahan bagi mereka yang ingin menemukan kehidupan baru yang lebih baik , di tanah yang baru pula dengan segala harapan yang ada dalam benak mereka. para imigran pertama dari inggris ke tempat yang kini bernama amerika serikat itu menyebrangi samudera atlantik, lama sesudah koloni-koloni spanyol yang makmur didirikan di meksiko, hindia barat, dan amerika selatan. Sebagaimana semua perantau ke dunia baru , mereka menyebarang dengan kapal-kapal kecil yang penuh sesak. Selama perjalanan berlangsung enam sampai dua belas minggu, mereka hidup dengan penjatahan makanan yang sangat tipis. Banyak diantra mereka yang meninggal karena sakit. Sering pula terjadi kapal dihempaskan oleh topan dan beberapa diantaranya karam di laut. Setelah periode penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara besar di Eropa, permukiman pertama didirikan pada 1607. Orang Eropa membawa kuda, sapi, dan babi ke benua Amerika, dan membawa jagung, kalkun, kentang, kacang, tembakau, dan labu ke Eropa. Lingkungan berpenyakit terbukti mematikan bagi banyak penjelajah dan para pemukim awal menderita penyakit-penyakit baru. Dampak penyakit baru bahkan lebih buruk bagi penduduk asli Amerika, terutama penyakit cacar dan campak. Banyak sekali penduduk asli yang meninggal, biasanya sebelum permukiman Eropa berskala besar dimulai. Para penjelajah Spanyol adalah orang Eropa pertama yang tiba di benua Amerika, melaluiekspedisi kedua Christopher Columbus, yang mencapai Puerto Rico pada 19 November 1493; yang lainnya mencapai Florida pada 1513. Dengan cepat ekspedisi Spanyol mencapai Pegunungan Appalachia, Sungai Mississippi, Grand Canyon, dan Great Plains. Pada 1540, Hernando de Soto melakukan penjelajahan besar-besaran ke kawasan Tenggara. Selain itu, pada tahun yang sama Francisco Vázquez de Coronado menjelajahi Arizona hingga Kansas tengah. Spanyol mengirim beberapa pemukim, mendirikan permukiman Eropa permanen pertama di Amerika Serikat di St. Augustine, Florida pada 1565, namun hanya sedikit yang menetap permanen di sana. Permukiman Spanyol yang tumbuh menjadi kota-kota penting antara lain Santa Fe, Albuquerque, San Antonio,Tucson, San Diego, Los Angeles , Santa Barbara dan San Francisco. Pusat permukiman permanen Inggris yang pertama di Amerika adalah sebuah pos perdagangan yang didirikan di Jamestown pada tahun 1607 dalam Domini Lama Virginia. Daerah ini segera mengembangkan perekonomiannya yang kaya dari hasil tembakaunya ( tembakau Virginia ) dengan pemasaran yang telah siap menanpung di Inggris. Ketika para wanita di Inggris dikerahkan untuk kawin mendirikan rumah tangga pada tahun 1620, perkebunan besar sudah bermunculan disepanjang Jamestown yang penduduknya telah bertambah 1000 orang pemukim. Inggris membentuk segugus peraturan bersama yang kemudian setelah kemerdekaan Inggris tercapai menjadi suatu Federasi, Inggris di benua Amerika bagian utara memiliki 13 koloni yang berada disepanjang pantai Timur samudera Atlantik. Ke-13 koloni tersebut adalah: Virginia (1607), New Hamshire (1629), Massachusetts (1629),Maryland (1632), Delaware (1632), Connecticut (1662), Rhode Island (1663), New York (1664), New Jersey (1664), Pensylvania (1681), Carolina Utara (1729), Georgia (1732). Pada tahun 1733, terdapat tiga belas koloni. Koloni-koloni ini biasanya dikelompokan menjadi New England (New Hampshire,Massachusetts, Rhode Island dan Connecticut), koloni-koloni Tengah (New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware), dan Selatan (Maryland, Virginia, Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Georgia). New England memiliki peternakan-peternakan kecil, dan lebih bertumpu pada perikanan, perkapalan, dan industri-industri kecil. Koloni Selatan memiliki perkebunan tembakau dan kapas. Kebun-kebun ini awalnya digarap oleh pekerja yang bersedia bekerja beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan tanah, lalu oleh budak. Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan dikenal memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam

2 komentar:

  1. your writing is hurting reader's eyes

    BalasHapus
  2. omg!! please diajarin nulis yg bener gak sih ini mbaknya? sumpah sakit mata!

    BalasHapus

Senin, 19 Mei 2014

PEMBENTUKAN KOLONI DI AMERIKA

Diposting oleh Rensy Novianny di 19.12
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Kapten John Smith menempati kedudukan yang kokoh dalam sejarah Amerika sebagai pemimpin yang ketegasan serta keberaniannya telah menyelamatkan koloni inggris, Virginia , dari bencana pada tahun 1608 . akan tetapi, kerjanya sebagai penjelajah dan ahli ilmu bumi agaknya tidak terlalu dikenal.peta yang mencantumkan gambarnya di sudut , terukir di London dari catatan serta pengamatannya pada tahun 1614 tatkala melakukan penjelajahan ke suatu daerah yang dinamakannya (New England) tersebut meliputi keenam negara bagian timur laut amerika serikat. Kaum peziaran memegang salinan peta ini diatas kapal MayFlower pada tahun 1620 ketika mereka mendarat di Plymouth. “Cape James”nya smith sekarang bernama Cape Cod. Sejarah awal amerika serikat adalah sejarah kolonial inggris di daerah baru amerika utara yang dibanjiri para pendatang dari kepulauan inggris dan irlandia. Pada permulaan tahun-tahun 1600an terjadi gelombang perpindahan bagi mereka yang ingin menemukan kehidupan baru yang lebih baik , di tanah yang baru pula dengan segala harapan yang ada dalam benak mereka. para imigran pertama dari inggris ke tempat yang kini bernama amerika serikat itu menyebrangi samudera atlantik, lama sesudah koloni-koloni spanyol yang makmur didirikan di meksiko, hindia barat, dan amerika selatan. Sebagaimana semua perantau ke dunia baru , mereka menyebarang dengan kapal-kapal kecil yang penuh sesak. Selama perjalanan berlangsung enam sampai dua belas minggu, mereka hidup dengan penjatahan makanan yang sangat tipis. Banyak diantra mereka yang meninggal karena sakit. Sering pula terjadi kapal dihempaskan oleh topan dan beberapa diantaranya karam di laut. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Negara mana sajakah yang menjajah Amerika hingga membentuk koloni di Amerika ? Jelaskan ! 2. Jelaskan mengenai pembentukan ke-13 Koloni di Amerika ! 3. Bagaimanakah Integrasi Politik dan Otonomi Amerika pada masa Kolonial ? 1.3 PEMBAHASAN MASALAH 1. Untuk mengetahui Negara-negara yang menjajah Amerika hingga membentuk koloni di Amerika. 2. Untuk memahami dan mengerti mengenai pembentukan ke-13 Koloni di Amerika. 3. Untuk memahami Integrasi Politik dan Otonomi Amerika pada masa Kolonial. BAB II PEMBAHASAN 2.1 ZAMAN KOLONIAL DI AMERIKA Setelah periode penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara besar di Eropa, permukiman pertama didirikan pada 1607. Orang Eropa membawa kuda, sapi, dan babi ke benua Amerika, dan membawa jagung, kalkun, kentang, kacang, tembakau, dan labu ke Eropa. Lingkungan berpenyakit terbukti mematikan bagi banyak penjelajah dan para pemukim awal menderita penyakit-penyakit baru. Dampak penyakit baru bahkan lebih buruk bagi penduduk asli Amerika, terutama penyakit cacar dan campak. Banyak sekali penduduk asli yang meninggal, biasanya sebelum permukiman Eropa berskala besar dimulai. 2.2 KOLONISASI SPANYOL, BELANDA, DAN PRANCIS Para penjelajah Spanyol adalah orang Eropa pertama yang tiba di benua Amerika, melalui ekspedisi kedua Christopher Columbus, yang mencapai Puerto Rico pada 19 November 1493; yang lainnya mencapai Florida pada 1513. Dengan cepat ekspedisi Spanyol mencapai Pegunungan Appalachia, Sungai Mississippi, Grand Canyon, dan Great Plains. Pada 1540, Hernando de Soto melakukan penjelajahan besar-besaran ke kawasan Tenggara. Selain itu, pada tahun yang sama Francisco Vázquez de Coronado menjelajahi Arizona hingga Kansas tengah. Spanyol mengirim beberapa pemukim, mendirikan permukiman Eropa permanen pertama di Amerika Serikat di St. Augustine, Florida pada 1565, namun hanya sedikit yang menetap permanen di sana. Permukiman Spanyol yang tumbuh menjadi kota-kota penting antara lain Santa Fe, Albuquerque, San Antonio,Tucson, San Diego, Los Angeles , Santa Barbara dan San Francisco. Klaim teritorial Eropa di Amerika Utara, sek. 1750 Prancis Kerajaan Britania Raya Spanyol New Netherland adalah koloni Belanda abad ke-17 yang berpusat di New York City modern dan Lembah Sungai Hudson, di mana mereka berdagang dengan suku Indian di utara dan menahan perluasan Yankee dari New England. Orang Belanda adalah para Kalvinis yang mendirikan Gereja Reformasi di Amerika, namun mereka toleran terhadap agama dan kebudayaan lainnya. Koloni ini direbut Inggris pada 1644 dan meninggalkan warisan yang bertahan lama dalam kehidupan budaya dan politik Amerika, termasuk keterbukaan pikiran dan pragmatisme perdagangan di kota, suatu tradisionalisme rural di pedesaan yang dicirikan oleh kisah Rip Van Winkle, serta politisi seperti Martin Van Buren, Theodore Roosevelt, Franklin D. Roosevelt dan Eleanor Roosevelt. New France adalah daerah yang dikolonisasi oleh Prancis sejak 1534 hngga 1763. Ada sedikit pemukim permanen di luar Quebec dan Acadia, namun Konfederasi Wabanakimenjadi sekutu militer New France melalui empat Peperangan Prancis dan Indian melawan koloni-koloni Inggris yang bersekutu dengan Konfederasi Iroquois. Selama Perang Prancis dan Indian, New England berperang dengan sukses melawan Acadia dan Inggris memindahkan orang Acadia dari Acadia (Nova Scotia) lalu menggantinya dengan para Petani New England. Pada akhirnya, beberapa orang Acadia bermukim kembali di Louisiana, di mana mereka mengembangkan kebudayaan pedesaan Cajun yang unik dan masih ada hingga kini. Mereka menjadi warga negara Amerika Serikat pada 1803 melaluiPembelian Louisiana. Desa-desa Prancis lainnya di sepanjang sungai Mississippi danIllinois direbut ketika orang Amerika Serikat mulai berdatangan setelah 1770. 2.3 KOLONISASI INGGRIS DI BENUA AMERIKA Kapal Mayflower membawa Pilgrim Fathers ke Amerika. Pembantaian para pemukim Jamestown pada 1622. Dengan cepat para kolonis di Selatan memusuhi semua suku India Pusat permukiman permanen Inggris yang pertama di Amerika adalah sebuah pos perdagangan yang didirikan di Jamestown pada tahun 1607 dalam Domini Lama Virginia. Daerah ini segera mengembangkan perekonomiannya yang kaya dari hasil tembakaunya ( tembakau Virginia ) dengan pemasaran yang telah siap menanpung di Inggris. Ketika para wanita di Inggris dikerahkan untuk kawin mendirikan rumah tangga pada tahun 1620, perkebunan besar sudah bermunculan disepanjang Jamestown yang penduduknya telah bertambah 1000 orang pemukim. Inggris membentuk segugus peraturan bersama yang kemudian setelah kemerdekaan Inggris tercapai menjadi suatu Federasi, Lahan di sepanjang pesisir timur ditempati terutama oleh kolonis Inggris pada abad ke-17, bersama sejumlah kecil orang Belanda dan Swedia. Amerika Kolonial dicirikan oleh amat kurangnya tenaga kerja yang parah sehingga diberlakukan bentuk kerja paksa sepertiperbudakan dan kerja wajib, serta oleh kebijakan Inggris berupa pengabaian ramah (pengabaian salut) yang mengizinkan perkembangan semangat Amerika terpisah dari para pendiri Eropanya. Lebih dari separuh imigran Eropa datang ke Amerika Kolonial sebagai pekerja paksa. Bangsa Inggris mencoba mendirikan permukiman di Pulau Roanoke tahun 1585, tetapi tidak berlangsung lama. Pada tahun 1607, permukiman Inggris pertama yang dapat bertahan berdiri di Sungai James di Jamestown, Virginia, yang memulai Perbatasan Amerika. Permukiman ini didirikan oleh John Smith, John Rolfe, dan orang-orang Inggris lainnya yang tertarik dengan kekayaan dan petualangan. Koloni ini hampir gagal bertahan dan mengalami kesusahan selama puluhan tahun karena penyakit dan kelaparan, hingga akhirnya mengalami keberhasilan setelah adanya gelombang baru pemukim tiba pada akhir abad ke-17 yang mendirikan pertanian komersial berbasis tembakau. Antara akhir 1610-an dan Revolusi, Inggris mengirimkan sekitar 50.000 narapidana ke koloni di Amerika. Satu contoh konflik yang parah adalah pemberontakan Powhatan 1622 di Virginia , di mana suku Indian membunuh ratusan pemukim Inggris. Konflik terbesar antara suku Indian dan pemukim Inggris pada abad ke-17 adalah Perang Raja Phillip di New England. Perang Yamasee di Carolina Selatan juga menghasilkan banyak korban. New England pada awalnya dihuni oleh orang Puritan yang mendirikan Koloni Teluk Massachusetts pada 1630, meskipun sudah ada ada satu permukiman kecil pada 1620 oleh sekelompok orang Inggris yang dijuluki Pilgrim Fathers (orang yang melarikan diri karena berselisih paham dengan gereja) di Koloni Plymouth. Alih-alih menemukan emas, Pilgrims dan Puritan lebih tertarik untuk membuat masyarakat yang lebih baik, yang mereka juluki "kota di sebuah bukit. Roger Williams, yang ditendang keluar dari Massachusetts, mendirikan koloni di Rhode Island tahun 1636. Koloni Tengah, terdiri atas negara bagian New York, New Jersey,Pennsylvania, dan Delaware modern, dicirikan oleh tingkat keragaman yang tinggi. Upaya pertama untuk mendirikan permukiman Inggris di selatan Virginia adalah Provinsi Carolina. Sementara koloni yang terakhir berdiri di antara Tiga Belas Koloni adalah Koloni Georgia yang berdiri pada 1733. Perkembangan koloni merupakan hal yang buruk bagi penduduk asli Amerika. Mereka kehilangan negeri mereka, dan banyak dari antara mereka yang meninggal akibat variola, penyakit yang dibawa bangsa Eropa ke Amerika. Koloni memiliki ciri berupa keragaman keagamaan, dengan banyaknya Kongresionalis di New England, Reformasi Jerman dan Belanda di Koloni Tengah, Katolik di Maryland, dan Prebisterian Skotlandia Irlandia di perbatasan. Banyak pejabat kerajaan dan pedagang adalah penganut Anglikan. Pada awal tahun 1700-an, relijiusitas amat meluas melalui kemunculan suatu gerakan keagamaan yang disebut Gerakan Kebangunan Rohani Pertama, yang dipimpin oleh pengkotbah seperti Jonathan Edwards. Gerakan Kebangunan merupakan salah satu peristiwa pertama dalam sejarah Amerika yang merupakan "pergerakan besar", atau sesuatu yang melibatkan banyak orang Amerika. Gerakan Kebangunan Rohani, bersama dengan Penghukuman Penyihir Salem, merupakan tanggapan atas situasi Amerika saat itu, dan mungkin memengaruhi pemikiran yang digunakan dalam Revolusi Amerika. Evangelis Amerika yang terpengaruh Kebangunan menambahkan penekanan baru dalam pencurahan ilahi dari Roh Kudus dan konversi yang mengajarkan kepada para penganut baru cinta intens pada Tuhan. Kebangkitan itu mengemas keunggulan itu dan memajukan evangelikalisme yang baru dibentuk menjadi republik awal, memberi tempat bagi Gerakan Kebangunan Rohani Kedua, yang dimulai pada akhir 1790-an. 2.4 13 KOLONI INGGRIS DI AMERIKA Inggris di benua Amerika bagian utara memiliki 13 koloni yang berada disepanjang pantai Timur samudera Atlantik. Ke-13 koloni tersebut adalah: Virginia (1607), New Hamshire (1629), Massachusetts (1629),Maryland (1632), Delaware (1632), Connecticut (1662), Rhode Island (1663), New York (1664), New Jersey (1664), Pensylvania (1681), Carolina Utara (1729), Georgia (1732). Pada tahun 1733, terdapat tiga belas koloni. Koloni-koloni ini biasanya dikelompokan menjadi New England (New Hampshire,Massachusetts, Rhode Island dan Connecticut), koloni-koloni Tengah (New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware), dan Selatan (Maryland, Virginia, Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Georgia). New England memiliki peternakan-peternakan kecil, dan lebih bertumpu pada perikanan, perkapalan, dan industri-industri kecil. Koloni Selatan memiliki perkebunan tembakau dan kapas. Kebun-kebun ini awalnya digarap oleh pekerja yang bersedia bekerja beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan tanah, lalu oleh budak. Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan dikenal memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam. Sebuah segi yang mencolok dalam sebuah tahap perkembangan kolonial adalah langkahnya pengaruh kontrol yang dijalankan oleh pemerintah Inggris. Pemerintah Inggris tidak secara langsung ikut serta dalam pendirian koloni yang manapun kecuali Georgia dan secara berangsur saja ia ingin mengambil bagian dalam pengarahan politik mereka. Daerah koloni Inggris di Amerika Serikat lambat laun menjadi daerah yang maju, baik dibidang sosial maupun ekonomi yang menimbulkan hasrat masyarakat untuk ikut serta dalam kehidupan politik.mulai tahun 1651 pemerintah Inggris sekali-sekali mengeluarkan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan segi-segi tertentu dalam kehidupan ekonomi kolonial yang sebagian baik untuk Amerika, tetapi pada umumnya menguntungkan Inggris. Masing-masing koloni mencerminkan asal-usul yang beragam dan beberapa di antara koloni tersebut merupakan pertumbuhan dari koloni yang telah ada sebelumnya, misal Rhode Island dan Connecticut didirikan oleh rakyat Massachusetts yaitu sebagai koloni induk dari seluruh wilayah New England. Koloni Georgia didirikan atas dasar kebijakan dan pertimbangan praktis Raja James Edward Oglethorpe untuk membebaskan para tahanan penun ggak utang dari penjara inggris dan mengirim mereka ke Amerika guna mendirikan koloni yang akan dijadikan sebagai benteng penyangga para kolonis Spanyol di Florida. Koloni New Netherland pada 1621 didirikan oleh orang-orang Belanda, kemudian dikuasai Inggris dan dikuasai Inggris dan diganti namanya menjadi New York. Koloni-kolini yang berada di daerah selatan mengembangkan sektor pertanian seperti yang dilakukan para koloni di Virginia, Maryland, Carolina, maupun Georgia. Koloni pertama Inggris dibenua Amerika adalah Jamestown pada 1607 upaya tersebut dimulai ketika sekelompok pedagang dan penanam modal dari London, plymouth, Bristol, dan para pengusaha dari kota-kota lain di Inggris Barat mengajukan permohonan ke pemerintah kerajaan Inggris agar mereka diberi izin pengangkutan kedaerah koloni. London Company dibenua yang baru mengembangkan koloni Virginia, kemudian mengubah nama menjadi Virginia Company. London Company mendirikan koloni Carolina sedangkan Plymouth Company mendirikan koloni New England. Meskipun di daerah yang baru para koloni tidak memperoleh pemerintahan otonom, mereka merasa senang karena hak-hak yang dimilikinya ditanah yang baru sama seperti hak-hak yang dimiliki seperti halnya di tanah airnya di Inggris. Perkumpulan dagang tersebut berkuasa mengatur ekonomi di tanah koloni dan para penduduknya harus bekerja keras untuk perkumpulan dagang tersebut. London Company melakukan ekspedisi ke Chesapaeke Bay di bawah pimpinan Christopher Newport dengan membawa tiga buah kapal beserta 104 imigran pada 26 april 1607. Beberapa hari kemudian ekspedisi tiba di daerah pantai utara dari James River. Hampir semua pengikut ekspedisi tersebut adalah kaum aristokrat yang menginginkan pencarian emas ditanah koloni. Namun, mereka didaerah tersebut tidak menemukan emas seperti yang dialami para kolonis spanyol sebelumnya yang banyak menemukan emas di Amerika bagian selatan. Di dalam ekspedisi kedua, Christpher Newport membawa beberapa imigran termasuk kapten John Smith dalam trayek yang sama. Berhubung tidak menemukan emas, para kolonis mencoba mengembangkan usaha yang lain seperti dalam upaya mencari sumber daya hutan atau bertani sayur-mayur. Pada hari-hari pertama kongsi dagang tersebut bernafsu untuk mendapatkan keuntungan yang cepat dengan menuntut agar para kolonis yang dibawanya memusatkan usaha untuk mendapatkan kayu dan berbagai hasil hutan yang lainnya untuk dijual dipasar London dan tidak membiarkan mereka menanam palawija guna mencukupi keperluan hidup mereka. Setelah beberapa tahun lamanya, kongsi dagang tersebut belum menghasilkan sesuatu yang berarti. Akhirnya kapten John Smith yang dipercaya untuk memimpin kongsi tersebut untuk membagikan tanah kepada para kolonis untuk ditanami tembakau. Pada 1612 John Rolfe mengunjungi Virginia dan mengawini seseorang perempuan Indian, mulai melakukan percobaan menanam tembakau. Dan kemudian berhasil menemukan teknik mengolah tembakau Virginia yang sesuai dengan selera eropa sehingga dapat memperkuat perekonomian para kolonis dan perusahaan yang dipimpinnya. Pengiriman tembakau yang pertama tiba di pasar London 1614 dan dalam satu dasawarsa tembakau menjadi sumber pendapatan utama koloni Virginia. Sejak 1620 para kolonis yang tinggal di Virginia sebanyak 1.000 jiwa sejak 1620 perkebunan tembakau yang besar sudah bermunculan sepanjang James River. Perekonomian Inggris Virginia sampai 1618 telah mengekspor tembakau sebanyak 20.000 pon, dan pada 1627 ekspor tembakau meningkat menjadi 500.000 pon. Tembakau juga tumbuh di Maryland. Koloni Virginia dan Maryland telah menanam secara meluas yang dikerjakan oleh budak-budak negro yang didatangkan dari Afrika, misal: perekebunan tembakau di virginia telah dikerjakan sebanyak 12.000 budak negro untuk 1708. Virginia Company setelah kuat secara ekonomi, mulai meningkatkan kualitas hidup para koloninya seperti membangun gereja, sekolah, dan tempat penginapan. Keberhasilan tanaman tembakau di virginia membuat orang-orang inggris berbondong-bondong pergi ke Virginia untuk menanam tembakau.yaitu sebanyak 5.500 jiwa. Dari sejumlah itu, yang meninggal karena keganasan alam setempat sebanyak 4.000 jiwa. Yang kembali ke Inggris karen tidak tahan dengan keadaan alam setempat sebanyak 300 jiwa, dan sisanya sebanyak 1.200 jiwa tetap tinggal di Virginia. Oleh pemerintah kerajaan Inggris usaha Virginia Company di tanah kooni dinyatakan gagal dan tanah Virginia menjadi milik kerajaan Inggris. Untuk mengelola koloni Virginia. Pihak pemerintahan kerajaan inggris mengirim Sir William Berkeley untuk menjadi gebernur di kolonia Virginia pada 1642. Ia capat terkenal karena kebijakan ekonomi liberal dan pemberian bantuan kepada orang-orang Indian serta menyambut baik kedatangan imigran datang ke Virginia. Ia di Virginia melanjutkan kebijakkan sebelumnya, yakni membudidayakan tanaman tembakau, sehingga banyak bermunculan pengusaha-pengusaha tembakau yang sukses mendapatkan keuntungan dari hasil usahanya. Namun, dalam perkembangannya, mereka banyak mengalami kebangkrutan yang disebabkan jatuhnya harga tembakau. Kelebihan produksi, kualitas tembakau yang menurun, dan permainan para pedagang tembakau di pasar London diduga sebagai penyebab jatuhnya harga tembakau. Daerah koloni di Virginia sering mendapt gangguan dari orang-orang Indian. Untuk menjaga dari gangguan ini. Sir Willian Barkeley mengambil kebijakan dengan memberikan tanah kepada kelompok masyarakat yang siap berperang untuk melawan orang-orang Indian yang dianggap sebagai pangacau keamanan. Ia sebenernya tidak menyetujui kebijakan tersebut. Namun mendapat tekanan dari para anggota dewan gebernur yang dipelopori Nathaniel Bacon. Diambil kebijakan pembentukan pasukan tentara untuk melawan orang-oarang indian. Ketika kriss ekonomi melanda penduduk Virginia,Maryland dan Carolina Utara, Nathaniel Bacon dan pasukan tentaranya merencanakan untuk menytukan ketiga koloni tersebut untuk menyatakan kemerdekaan dari negeri induk (pemerintahan kerajaan Inggris). Ia dan pasukannya yang diduga mendapat bantuan dari Perancis dan Belanda meghancurka pemukiman-pemukiman Indian di tiga koloni tersebut, namun pemberontakan ini mengalami kegagalan dapat dipatahkan oleh pasukan pemerintah kerajaan Inggris di tanah-tanah koloni. Hal ini berakibat para petani di tiga koloni tersebut semakin jatuh miskin sehingga banyak diantara mereka pindah ke daerah bagian barat yakni di daerah Piedmont.bahkan sebagai damapak dari pemberotakan ini, Virginia diawasi secara langsung oleh pemerintahan kerajaan Inggris. Koloni New England adalah milik plymouth Company. Kongsi dagang ini menjalin hubungan dagang dengan orang-orang Indian, terutama perdagangan bulu binatang,kayu untuk keperluan pembuatan kapal. Pada 1621 suatu grant (dana bantuan) yang besar datang dari Council For New England unruk Plymouth Company yang harus dikembalikan pada 1629. Namun, pada saat pengabilan grant tiba, kongsi dagang ini tidak dapat mengembalikan grant tersebut karen belum memperoleh keuntungan dari usaha dagang yang dilakukan di New England. Maka Plymouth Company terpaksa menjual tanah di daerah New England untuk pemberian grant tersebut. Selama dekade 1620-an di sepanjang pantai New England didirikan pemukiman para pedagang bulu dan nelayan dan pada 1628 banyak grant diberikan kepada mereka untuk usaha diderah New Englan.antara 1620-1640 terjadi migrasi besar-besaran. Lebih dari 60.000 orang telah meninggalkan Inggris. Terutama untuk pergi ke pulau Karibia,Virginia dan New England. Hal yang mendorong migrasi besar-besaran ini karena depresi ekonomi penyebab utamanya adalah kegagalan panen. Banyak kaum puritan tiba di daerah New England terutama di daerah teluk Massachusets. Daerah ini sebernarnya bukan dimaksudkan pada daerah politik atau toleransi agama, melainkan didirikan oleh dana kaum puritan. Sementara itu orang-orang bukan kaum puritan boleh tinggal diderah ini, asal mereka hidup sederhana dan tidak mengkritik pemerintahan kaum puritan. Teluk massachhusets yang sebagain besar penduduknya orang Inggris dikehendaki sebagai the city of God (kota tuhan) dengan pemerintahan yang dipimpin oleh gebernur dengan dibantu 18 asisten dan dewan umum yang dihimpun dari para pemegang saham yang termasuk juga ke-18 asisten dan Dewan Umum serta Gebernur. Antara 1643-1684 terbentuk New England Confederation yang terdiri dari empat koloni yaitu: Massachusetts, plymouth, Connecticut, dan New Heaven dan mereka saling melindungi dalam konfederasi itu. Konfederasi dibentuk setelah perang dengan orang-orang Indian (1636-1637) dari lembah Connecticut. Kota-kota di Indian dibakar dan ribuan Indian dibunuh. Hanya pada 1691 Massachusetts dibawah pengawasan langsung dari kerajaan Inggris sebagai “the royal coloni” di bawah pimpinan seorang gebernur yang diangkat oleg raja Inggris. Didalam menjalankan pemerintahannya, gebernur dibantu oleh suatu dewan yang terdiri dari para pemegang saham, bukan orang-orang gereja. demikianlah Pemukiman di daerah middle colonies besar di diami oleh orang orang belanda. Pada mulanya orang orang belanda kurang tertarik pada pemukiman di middle colonies dan mereka lebih tertarik perdaganag di sepantai amerika utara dengan orang orang indian. Pada 1609 seorang inggris bernama henry hudson yang bekerja perusahaan pelayaran dan perdagangan the dutch east india company berlayar ke pelabuhan new york dengan kapalnya yang bernama half-mean melintasi pulau yang dikenal dengan nama indian sebagai mahatan, artinya suatu pulau tempat kita selalu mendapat air. Kemudian nama new netherland di berikan pada daerah ini dan 1614 di daerah ini telah didirikan pos dagang. Pada 1621 the west indian company telah mengadakan pelayaran ke daerah middle colonies dan segera mendirikan kota new amsterdam di pulau manhatam. Dua puluh tahun kemudian jumlah pendudukan di new amsterdam hanya 400 jiwa dengan menggunakan 18 macam bahasa. Pada akahir kekuasaan belanda di daerah ini jumlah penduduk nya sudah meningkat menjadai 8.000 jiwa yang sebagaian besar orang belanda, terutama sesudah 1664. Tanah koloni belanda yang dinamakan new netherlandan, setelah perang inggris belanda (anglo dutch war) yang berlangsung hingga tiga kali dan berakhir 1674 untuk kemenangan inggris. New netherland sudah jatuh ke tangan inggris yang kemudian di namakan new york. Ke kuasaan inggris di tanah koloni belanda tetap disambut baik oleh orang orang belanda. Kebebasaan ber agama tetap di jalankan, bahkan di daerah koloni new york karena terjalin hubungan baik antara orang orang inggris dan belanda. Timbul golongan aristokrasi yaitu aristokrasi anglo- dutch yang baru yang mendasarkan atas kepemilikan tanah. Koloni new york segera menjadi kota penting. Hal ini di karenakan duke law’s suatu undang undang yang mengatur monopoli perdagangan ekspor dan impor yang melalui new york. Daerah koloni d middle memiliki tingkat kesuburan tanah yang baik sehingga menjadi daerah pertanian yang kemudian di kenal sebagai the bread colonies. Daerah middle colonies telah meng ekspor gandum, sapi, dan babi. Ekspor bahan makanan tersebut di lakukan melalaui pelabuhan new york dan philadelphia, sehingga kedua pelabuhan tersebut memiliki basis perekonomian baik untuk pembentukan firma. Pemerintahan lokal di daerah middle colonies mempunyai pembagian administratif yang baik antara pemerintah kota dan pemerintah desa. Beberapa negara di eropa barat yang mengadakan kolonialisai di amerika berusaha untuk memperoleh kekayaan sebesar besarnya dengan memerintahkan para kolonis untuk menyediakaan untuk menyediakaan berbagai barang komoditas yang di perlakukan di pasar eropa. Kemudian ditukar dengan barang barang produksi dari negara induk. Para kolonis menjual barang barang hasil produksinya ke negeri induk dan tidak diizinkan mendai negara lain. Kemudian juga untuk semua barang negeri induk mendapat bea cukai. Pada 1619 proses pemindahaan kebudayaan eropa dari inggris ke amerika berjalan baik. Koya kota menjadi pelabuhan ekspor dan impor yang di lengkapi dengan sekolah sekolah, percetakaan, dan berkembangnya kaum aristokrat yang bebas. Pendidikan tampak berkembang sangat baik di daerah koloni new england dengan di tandai berdirinya harvard college pada 1636 di massachusetts, kemudian menyusul college of william and marry didirikan di virginia pada 1693, amrican philosopical society pada 1743 Koloni-koloni yang ada di selatan ladang dan perkebunan yang saling terpisah jauh sehingga pembangunan gedung-gedung sekolah yang terpesat seperti yang terdapat di daerah-daerah pemukiman di utara tidak mungkin bisa dibangun di daerah-daerah ini.sementara itu di daerah middle colonies situasinya berbeda,di daerah ini berhubung para orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaanya,kebutuhan sekolah kurang diperhatian bagi para anak-anak sehingga pendidikan di koloni new york jauh ketinggalan .di kolnial pennsylvania pada 1683 diajarkan ilmu membaca,menulis,dan tata buku setelah itu setiap kelompok masyarakat quaker menyelenggarakan pendidikan dasar bagi anak-anak mereka.sedangkan di friends public school (philadepia) di ajrkan bahasa-bahasa klasik,sejarah,dan kesusateraan.di koloni ini pendidikan gratis bagi anak-anak yang kurang mampu (miskin),sedangkan bagi orang tuanya mampu mereka diwajibkan membayar uang sekolah. perkembangan intelektual dan kultural di koloni pennsylvania mencerminkan dua pribadi yang tangkas,yaitu james logan dan benjamin franklin.james logan yang menjabat sebagai sekertaris koloni pada 1745 membangun sebuah gedung perpustakaan guna menyimpan koleksinya dan gedung buku-buku koleksinya disumbangkan kepada kota itu.sedangkan benjamin franklin membentuk sebuah perkumpulan yang dikal dengan juanto yang merupakan benih dari america philosophical society, usahanya yang merintis ke arah pendirian akademi umum yang kemudian berkembang menjadi university of pennsylvania,ia juga dikenal sebagai perintis dalam pendidikan perpustakaan berlangganan yang dinamakan sebagai induk perpustakaan berlangganan di amerika utara. Di koloni-koloni daerah selatan,berjilid-jilid buku sejarah karya yunani klasik dan latin,ilmu pengetahuan,dan hukum banyak dipinjamkan dari satu perkebunan ke perkebunan lain,charleston,carolina selatan merupakan pusat pendidikan seni musik,seni lukis,dan seni drama.mendirikan perpustakaan kecilyang terus menginpor buku dari london,para penjual buku di boston telah menjalankan usahanya dengan laris dengan karya-karya sastra klasik,sejarah,politik,filsafat,ilmu pengetahuan,teknologi,maupun esai-esai. Sementara itu,hasil karya sastra daerah koloni masih terbatas pada koloni di new england,di koloni ini perhatian di pesatkan pada subjek yang berpautan dengan agama,seorang pendeta yang mendapat julukan “api neraka” yang bernama catton mather telah menulis 400 karya dan salah satu karya monumentalnya adalah magnolia christi americana yang sangat laris sehingga memerlukan cetak ulang di london. Para kolonis semasa zaman kolonial juga menembangkan pers.pada 1704 telah terbit surat kabar boston dan sejak itu bermunculan surat kabar-surat kabar yang diterbitkan tidak terbatas di new england,tetapi juga di daerah-daerah lainnya.kebebasan pers di new york mendapat perhatian serius oleh masyarakat pada tahun 1733 seperti tampak pada surat kabar new york weklly journal yang mulai terbit pada tahun 1733,dan dua tahun kemudian pers di amerika benar-benar mendapatkan prinsip kebebasab bagi para journal pers. Sisi mencolok dalam pemerintahan kolonial inggris di amerika adalah langkanya pengaruh kontrol yang dijalankan oleh pemerintah inggris.dalam tahap awal masa pertumbuhan hingga sampai suatu batas masa perkembangan koloni-koloni yang semakin meluas,pemerintah kerajaan inggris tidak ikut serta secara langsung dalam pendirian koloni yang manapun, kecuali georgia dan secara berangsur (insedental) saja ambil bagian dalam memberikan pengaruh-pengaruh politik di koloni-koloni.secara faktual,raja menyerahkan kedaulatan langsung atas pusat-pusat pemukiman di koloni-koloni pada kongsi-kongsi dagang dan pemegang hak,tentu saja belum berarti bahwa para kolonis di amerika harus dari pengawasan luar.pada 1618 virginia company mengeluarkan instruksi kepada gubernur yang ditunjukan yang menyatakan agar para penduduk koloni bebas memilih para wakil mereka untuk bersama-sama dengan gubernur dansuatu dewan yang diangkat,membentuk peraturan-peraturan guna kesejahteraan penduduk di koloni.ini ternyatamerupakan salah satu kejadian yang paling berjangkau jauh dalam seluruh zaman pemerintah kolonial.semenjak itu telah diterima secara umum bahwa para kaum koloni memiliki hak untuk ikut serta dalam pemerintahan mereka sendiri. Sementara itu awal berdirinya koloni di New York dan Georgia melewatkan prosedur seperti yang ditempuh oleh Koloni Virginia, Pennsylvania, Carolina, dan koloni-koloni lainnya. Awal berdirinya koloni New York berasal dari Raja Inggris, Charles II memberikan koloni New York kepada saudaranya yang bernama Duke Of York yang kemudian menjadi raja James II. Demikian juga koloni Gerogia diberikan Raja Inggris, James II kepada “pengurus”. Namun, pada kedua koloni tersebut, syarat-syarat pemerintahan berumur pendek, karena penduduk koloni menuntut perwakilan dalam pembuatan peraturan dengan begitu gigihnya, sehingga para pengusaha segera mengabulkannya. Hak kaum kolonis untuk mendapatkan perwakilan di dewan legislative itu pada mulanya tidak begitu besar artinya. Namun, pada akhirnya merupakan batu loncatan menuju dominasi penuh kaum kolonis melalui badan-badan perwakilan terlebih dahulu merebut dan kemudian menggunakan hak control atas persoalan keuangan. Di dalam koloni New England selama bertahun-tahun terdapat pemerintahan sendiri yang lebih sempurna daripada di koloni lainnya. Di dalam koloninya sendiri yaitu Plymouth, mereka sama sekali berada di luar wilayah hukum pemerintah. Mereka di atas kapal Mayflower memutuskan untuk mendirikan organisasi politik mereka sendiri dengan menciptakan suatu garis pedoman pemerintahan yang dinamakan “Mayflower Compact” untuk mempersatukan mereka dalam suatu wadah politik sipil demi ketertiban serta kelangsungan hidup mereka. Akhirnya, pihak perusahaan mengalah dan control pemerintahan beralh ke tangan wakil-wakil yang dipilih. Koloni-koloni New England berikutnya yakni New Habven, Rhode Island dan Connecticut dengan menyatakan bahwa mereka sama sekali berada di luar jangkauan kekuasaan peemrintahan, dan dengan mendirikan sistem politick sendiri mencontoh kaum peziarah di Plymouth, juga mendapat pemerintahannya sendiri. Selanjutnya semua Koloni New England idtempatkan di bawah pengawasan Raja Inggris dengan kekuasaan penuh yang dipegang oleh Gubernur yang diangkat. Rhode Island dan Connecticut pada waktu itu juga sudah mencakup koloni New Heaven, berhasil menegakkan kembali secara permanen kedudukan mereka yang merdeka. Seperti halnya koloni lainnya, “bagian” ini lambat laun semakin mengembang atau bagian tersebut semakin dominan dengan dapat melakukan pemanfaatan efektif atas control keuangan. Walaupun demikian, para gubernur masih terus diwajibkan untuk memaksakan pelaksanaan kebijaksanaan yang sesuai dengan kepentingan Inggris pada keseluruhannya, dan dean penasihat Raja Inggris tetap menjalankan haknya untuk meninjau kembali pembuatan peraturan di koloni-koloni. 2.5 INTEGRASI POLITIK DAN OTONOMI Ketigabelas koloni tersebut terikat dengan "ekonomi Atlantik", yang meliputi penggunaan kapal untuk perdagangan budak, tembakau,rum, gula, emas, rempah-rempah, ikan, kayu, dan barang hasil produksi, antara Amerika, Hindia Barat, Eropa, dan Afrika. New York, Philadelphia, Boston, dan Charleston merupakan kota dan pelabuhan utama pada masa itu. Bersatu, atau Mati, kartun politik tahun 1756 karya Benjamin Franklin yang mendorong koloni-koloni untuk bersatu selama Perang Prancis dan India. Dari tahun 1754 hingga 1763, Inggris dan Perancis terlibat dalam perang yang disebutPerang Tujuh Tahun. Inggris berhasil memenangkan perang. Perancis menyerahkan koloninya di Kanada kepada Inggris, dan menyerahkan Louisiana ke Spanyol; Spanyol menyerahkan Florida kepada Inggris. Perang ini adalah titik balik dalam perkembangan politik koloni. Pengaruh para pesaing utama Tahta inggris di koloni dan kanada, Prancis dan suku Indian Amerika Utara, amat berkurang. Selain itu, upaya perang berakibat pada integrasi politik koloni yang lebih besar, seperti ditunjukkan dalam Kongres Albany dan disimbolkan oleh seruan Benjamin Franklin supaya semua koloni "Bersatu atau Mati." Menyusul penguasaan Inggris atas wilayah Prancis di Amerika Utara, Raja George IIImengeluarkan Proklamasi Kerajaan 1763, yang menyatakan bahwa orang yang tinggal di tiga belas koloni tidak dapat menetap di sebelah barat Pegunungan Appalachia. Tujuan dari proklamasi ini adalah untuk mengorganisir kekaisaran Amerika Utara baru dan melindungi suku Indian dari perluasan kolonial ke kawasan barat. Pada masa selanjutnya, terjadi ketegangan antara para kolonis dengan Kerajaan. Parlemen Inggris mengeluarkanUndang-Undang Materai 1765, menerapkan pajak terhadap koloni tanpa melalui legislatif kolonial. Pajak-pajak tamaban juga ditetapkan melalui Undang-Undang Gula (1764), Undang-Undang Perangko (1765), Undang-Undang Townsend (1767), dan Undang-Undang Teh(1773).Para kolonis melakukan protes karena tidak memiliki perwakilan di Parlemen Inggris dan merasa bahwa mereka tidak memperoleh hak-hak mereka. Mereka mengeluarkan seruan "Tolak pajak tanpa perwakilan rakyat," yang berarti mereka meminta agar mereka memiliki suara di Parlemen Britania. Mereka terus menolak membayar pajak seiring ketegangan yang semakin meningkat pada akhir 1760-an dan awal 1770-an. Pesta Teh Boston pada 1773 adalah aksi langsung oleh para aktivis di kota Boston untuk memprotes pajak baru untuk teh. Para kolonis di Boston membuang ratusan kotak berisi teh dari kapal di Pelabuhan Boston, sebagai tanggapan terhadap Undang-Undang Teh. Parlemen merespon cepat setahun kemudian. Pasukan Inggris mengambil alih Boston, serta mengeluarkan Undang-Undang Paksaan, yang mencabut hak pemerintahan mandiri Massachusetts dan menempatkan wilayah itu di bawah kekuasaan pasukan. Tindakan ini memicu kemarahan dan perlawanan di semua koloni. Para pemimpin patriot dari tiga belas koloni mengadakan Kongres Kontinental Pertama untuk mengkoordinasikan perlawanan mereka terhadap Undang-Undang Paksaan. Tokoh-tokoh penting dalam kongres tersebut adalah Benjamin Franklin, John Adams, Thomas Jefferson, John Hancock, Roger Sherman, dan John Jay. Kongres menyerukan boikot terhadap perdagangan Inggris, menerbitkan daftar hak dan keluhan, serta mempetisi raja untuk mengatasi semua keluhan itu. Semua tindakan ini tidak terlalu berpengaruh, sehingga Kongres Kontinental Kedua pun digelar pada 1775 untuk mengorganisir pertahanan koloni melawan Pasukan Inggris. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Sejarah awal amerika serikat adalah sejarah kolonial inggris di daerah baru amerika utara yang dibanjiri para pendatang dari kepulauan inggris dan irlandia. Pada permulaan tahun-tahun 1600an terjadi gelombang perpindahan bagi mereka yang ingin menemukan kehidupan baru yang lebih baik , di tanah yang baru pula dengan segala harapan yang ada dalam benak mereka. para imigran pertama dari inggris ke tempat yang kini bernama amerika serikat itu menyebrangi samudera atlantik, lama sesudah koloni-koloni spanyol yang makmur didirikan di meksiko, hindia barat, dan amerika selatan. Sebagaimana semua perantau ke dunia baru , mereka menyebarang dengan kapal-kapal kecil yang penuh sesak. Selama perjalanan berlangsung enam sampai dua belas minggu, mereka hidup dengan penjatahan makanan yang sangat tipis. Banyak diantra mereka yang meninggal karena sakit. Sering pula terjadi kapal dihempaskan oleh topan dan beberapa diantaranya karam di laut. Setelah periode penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara besar di Eropa, permukiman pertama didirikan pada 1607. Orang Eropa membawa kuda, sapi, dan babi ke benua Amerika, dan membawa jagung, kalkun, kentang, kacang, tembakau, dan labu ke Eropa. Lingkungan berpenyakit terbukti mematikan bagi banyak penjelajah dan para pemukim awal menderita penyakit-penyakit baru. Dampak penyakit baru bahkan lebih buruk bagi penduduk asli Amerika, terutama penyakit cacar dan campak. Banyak sekali penduduk asli yang meninggal, biasanya sebelum permukiman Eropa berskala besar dimulai. Para penjelajah Spanyol adalah orang Eropa pertama yang tiba di benua Amerika, melaluiekspedisi kedua Christopher Columbus, yang mencapai Puerto Rico pada 19 November 1493; yang lainnya mencapai Florida pada 1513. Dengan cepat ekspedisi Spanyol mencapai Pegunungan Appalachia, Sungai Mississippi, Grand Canyon, dan Great Plains. Pada 1540, Hernando de Soto melakukan penjelajahan besar-besaran ke kawasan Tenggara. Selain itu, pada tahun yang sama Francisco Vázquez de Coronado menjelajahi Arizona hingga Kansas tengah. Spanyol mengirim beberapa pemukim, mendirikan permukiman Eropa permanen pertama di Amerika Serikat di St. Augustine, Florida pada 1565, namun hanya sedikit yang menetap permanen di sana. Permukiman Spanyol yang tumbuh menjadi kota-kota penting antara lain Santa Fe, Albuquerque, San Antonio,Tucson, San Diego, Los Angeles , Santa Barbara dan San Francisco. Pusat permukiman permanen Inggris yang pertama di Amerika adalah sebuah pos perdagangan yang didirikan di Jamestown pada tahun 1607 dalam Domini Lama Virginia. Daerah ini segera mengembangkan perekonomiannya yang kaya dari hasil tembakaunya ( tembakau Virginia ) dengan pemasaran yang telah siap menanpung di Inggris. Ketika para wanita di Inggris dikerahkan untuk kawin mendirikan rumah tangga pada tahun 1620, perkebunan besar sudah bermunculan disepanjang Jamestown yang penduduknya telah bertambah 1000 orang pemukim. Inggris membentuk segugus peraturan bersama yang kemudian setelah kemerdekaan Inggris tercapai menjadi suatu Federasi, Inggris di benua Amerika bagian utara memiliki 13 koloni yang berada disepanjang pantai Timur samudera Atlantik. Ke-13 koloni tersebut adalah: Virginia (1607), New Hamshire (1629), Massachusetts (1629),Maryland (1632), Delaware (1632), Connecticut (1662), Rhode Island (1663), New York (1664), New Jersey (1664), Pensylvania (1681), Carolina Utara (1729), Georgia (1732). Pada tahun 1733, terdapat tiga belas koloni. Koloni-koloni ini biasanya dikelompokan menjadi New England (New Hampshire,Massachusetts, Rhode Island dan Connecticut), koloni-koloni Tengah (New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware), dan Selatan (Maryland, Virginia, Carolina Utara, Carolina Selatan, dan Georgia). New England memiliki peternakan-peternakan kecil, dan lebih bertumpu pada perikanan, perkapalan, dan industri-industri kecil. Koloni Selatan memiliki perkebunan tembakau dan kapas. Kebun-kebun ini awalnya digarap oleh pekerja yang bersedia bekerja beberapa tahun dengan upah pintu masuk ke Amerika dan tanah, lalu oleh budak. Koloni tengah memiliki peternakan berukuran kecil, dan dikenal memiliki budaya dan kepercayaan yang beragam

2 komentar on "PEMBENTUKAN KOLONI DI AMERIKA"

Unknown on 7 Maret 2015 pukul 22.46 mengatakan...

your writing is hurting reader's eyes

thepinapple on 25 Oktober 2015 pukul 03.05 mengatakan...

omg!! please diajarin nulis yg bener gak sih ini mbaknya? sumpah sakit mata!

Posting Komentar